Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan iPhone Boleh Stagnan, tetapi Bisnis Layanan Apple Makin Menanjak

Kompas.com - 28/07/2016, 12:30 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com — Apple Inc hingga saat ini masih melakukan penjualan iPhone yang memuaskan para investornya, walaupun angka penjualannya sudah semakin turun.

Namun, perusahaan paling bernilai di dunia ini sedang mendorong bisnis aplikasi dan layanannya sebagai penopang bisnis Apple, manakala bisnis smartphone mulai tumbang.

"Bisnis layanan Apple antara lain meliputi App Store, Apple Pay, dan iCloud. Bisnis layanan ini diperkirakan akan masuk Fortune 100 pada tahun depan," ujar CEO Tim Cook dalam sebuah paparan, Selasa.

Pendapatan Apple dari bisnis ini naik 19 persen menjadi sekitar 6 miliar dollar AS pada kuartal II, saat penjualan iPad dan Mac mulai turun, dan jadi penyumbang pendapatan terbesar kedua setelah bisnis smartphone.

Saham Apple naik 8 persen menjadi 104,35 pada Rabu, sebagai kenaikan tertinggi sejak April 2014. Dengan demikian, nilai Apple bertambah 42 miliar dollar AS sebagai kapitalisasi pasarnya.

Dengan 1 miliar unit perangkat yang sudah berada di tangan konsumen, Apple melihat masih ada ruang untuk pertumbuhan di bisnis layanan, bukan di bisnis perangkat.

"Naiknya penjualan iPhone yang sudah terinstal layanan Apple bisa menaikkan marjin bisnis layanan, terutama melalui iTunes, aplikasi, dan penjualan software di Apple Pay dan layanan streaming musik," ujar analis Canaccord Genuity, Michael Walkley.  

Pekan lalu, broker Needham & Co mengestimasi Apple bisa mencapai pendapatan 3 miliar dollar AS hanya dari game Pokemon Go dalam satu hingga dua tahun, seiring naiknya penggunaan PokeCoins yang tersedia di App Store.

"App Store akan bertahan sebagai bisnis Apple dengan marjin paling tinggi pertumbuhannya," kata analis Macquarie, Ben Schachter. Dia memperkirakan total pendapatan Apple dari bisnis layanan akan mencapai 27,62 miliar dollar AS pada 2017.

Kompas TV Apple Seriusi India Sebagai Pengganti Tiongkok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com