JAKARTA, KOMPAS.com — Laba bersih grup Astra dari segmen alat berat dan pertambangan menurun paling tajam dibandingkan sektor lainnya, yakni sebesar 45 persen dari Rp 2,04 triliun di semester I 2015 menjadi Rp 1,1 triliun di semester I 2016.
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis perseroan, PT United Tractors Tbk (UNTR), yang 59,5 persen sahamnya dimiliki oleh perseroan, melaporkan laba bersih sebesar Rp 1,9 triliun, atau turun 46 persen.
Hal tersebut disebabkan penurunan volume bisnis dan pengaruh dari penguatan rupiah terhadap aset berdenominasi dollar AS.
Pada segmen usaha mesin konstruksi, pendapatan bersih mengalami penurunan sebesar 6 persen karena penjualan alat berat Komatsu menurun 25 persen menjadi 1.036 unit.
PT Pamapersada Nusantara (PAMA), anak perusahaan UNTR di bidang kontraktor penambangan batubara, mengalami penurunan pendapatan bersih sebesar 22 persen akibat menurunnya kontrak produksi batubara sebesar 4 persen menjadi 50 juta ton.
PT Acset Indonusa Tbk, perusahaan kontraktor umum yang 50,1 persen sahamnya dimiliki UNTR, melaporkan peningkatan laba bersih yang signifikan dari Rp 5 miliar menjadi Rp 33 miliar.
Acset mencatatkan penambahan kontrak baru senilai Rp 2,4 triliun sepanjang semester I 2016 dibandingkan dengan Rp 3,1 triliun sepanjang tahun 2015.
Untuk mendukung pertumbuhan bisnis, Acset menyelesaikan rights issue pada bulan Juni, menghasilkan dana sebesar Rp 600 miliar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.