Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPS: Biaya Logistik ke Perdesaan Masih Mahal

Kompas.com - 01/08/2016, 13:05 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Biaya pengangkutan barang-barang produksi industri pengolahan dari kota ke perdesaan masih mahal.

Akibatnya, harga barang-barang produksi industri manufaktur menjadi mahal dan membuat inflasi di perdesaan lebih tinggi dibandingkan inflasi umum, yakni pada Juli 2016 sebesar 0,69 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan, inflasi perdesaan pada Juli 2016 mencapai 0,76 persen.

Mahalnya harga barang-barang industri manufaktur yang dikonsumsi masyarakat perdesaan pada akhirnya menekan kesejahteraan, meskipun usaha pertanian masih menjanjikan.

"Ini yang bisa mempengaruhi nilai tukar petani (NTP). Karena ada barang dari kota yang harganya bisa lebih mahal dikarenakan adanya transportasi yang harus dilalui dari kota ke desa," kata Suryamin dalam paparan Senin (1/8/2016).

Suryamin mengatakan, NTP Juli 2016 menurun sebesar 0,08 persen dibandingkan sebulan sebelumnya. Padahal Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) pada periode sama mengalami kenaikan sebesar 0,36 persen.

NTP ini merupakan indeks perbandingan harga yang diterima dan dibayar rumah tangga pertanian, termasuk konsumsi rumah tangga pertanian. Sementara NTUP merupakan perbandingan harga yang diterima dan dibayar tanpa memasukkan konsumsi rumah tangga pertanian.

"Jadi usaha pertanian ini sebetulnya membaik, tapi NTP yang mana barang-barang konsumsi dimasukkin, menjadi turun, karena ada pengeluaran dari konsumsi rumah tangga yang berasal dari barang-barang kota," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com