Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur BI: 17.000 Pulau, Tantangan Terbesar Pengendalian Inflasi

Kompas.com - 04/08/2016, 12:44 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo menuturkan, geografis Indonesia yang berupa negara kepulauan dengan ribuan pulau menjadi tantangan terbesar dalam upaya pengendalian inflasi.

"Indonesia terdiri atas 17.000 pulau. Untuk mengendalikan inflasi di sana memang tantangan terbesar dan perlu komitmen bersama," katanya dalam sambutan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) VII Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), di Jakarta, Kamis (4/8/2016).

Oleh karena itu, ada sejumlah langkah yang akan diambil pemerintah ke depan dalam pengendalian inflasi.

Pertama, menjaga ketersediaan pasokan bahan pangan antar waktu di setiap daerah, dengan pengaturan produksi pola tanam di setiap daerah.

Selain itu, menjaga ketersediaan pasokan antar waktu juga dilakukan melalui penguatan kerja sama antar daerah surplus dan daerah defisit bahan pangan. Agus menyarankan, pemerintah daerah meningkatkan anggaran untuk program stabilisasi harga.

Kedua, memastikan distribusi pangan di setiap daerah dengan memperkuat konektivitas antara daerah surplus dan defisit dengan misalnya program tol laut. Menurut Agus, keberadaan tol laut cukup efektif untuk menekan disparitas harga.

"Ketiga, mendorong efisiensi tata niaga komoditas pangan. Salah satunya, dengan meningkatkan akses pasar bagi petani, memanfaatkan teknologi informasi sebagai media untuk mempertemukan antara produsen dan konsumen," ucap Agus.

Langkah keempat yakni, mempercepat pembangunan infrastruktur nasional secara konsisten. Agus menekankan pentingnya kerjasama pemerintah daerah, utamanya dalam persoalan pembebasan lahan.

"Kelima, kami telah menindaklanjuti arahan Presiden di Brebes. Kami telah mengembangkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS). Saat ini, PIHPS ada dua module, yakni informasi harga dan pengendalian harga. Ke depan PIHPS akan dilengkapi dengan informasi produksi dan pasokan, layanan publik, serta e-commerce," pungkas Agus.

Kompas TV Bank Indonesia Pangkas BI Rate Jadi 6,5%

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com