Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asuransi Sun Life Manfaatkan "Blogger" untuk Dorong Pertumbuhan Bisnis

Kompas.com - 05/08/2016, 05:30 WIB
Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - PT Sun Life Financial, perusahaan jasa layanan keuangan yang memiliki layanan asuransi, menyasar para blogger sebagai "mitra pemasar" produknya. Perusahaan berkeliling Indonesia untuk mengadakan pelatihan pentingnya asuransi ke para blogger.

“Blogger adalah orang yang mempunyai kekuatan, yaitu menulis. Tulisannya bisa memengaruhi hidup seseorang,” ujar Assisten Vice President Branding and Communication PT Sun Life Financial Indonesia, Kaiser Simanungkalit kepada Kompas.com, di Bandung, belum lama ini.

Dari survei yang dilakukan perusahaan, seseorang membutuhkan waktu lima bulan untuk memutuskan ikut asuransi. Hitungannya dari awal dia mengetahui apa itu asuransi hingga memutuskan untuk ikut asuransi.

Selama kurun waktu lima bulan itu, seseorang akan melakukan perbandingan. Mulai dari bertanya ke orang, hingga berselancar di internet. Salah satunya yang berpengaruh adalah tulisan-tulisan di bloger.

Dengan cara tersebut, saat ini marketing Sun Life yang tersebar di Indonesia mengaku lebih mudah memasarkan karena konsumen sudah mengenal apa itu Sun Life Insurance.

“Kami menargetkan mengikutsertakan bloger sebanyak-banyaknya. Minimal satu kegiatan di satu kota ada 50 bloger,” imbuhnya. Bloger ini nantinya akan disatukan dalam sebuah komunitas. 

Potensi Besar

Kaiser menjelaskan, potensi asuransi di Indonesia begitu besar. Karena, tingkat kepemilikan asuransi di Indonesia masih rendah.

Penyebabnya bukan karena masalah uang, tapi pengetahuan tentang asuransi yang kurang bagus.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memaparkan, minat masyarakat Indonesia untuk berasuransi masih rendah.  Hingga September 2015, penetrasi asuransi konvensional baru mencapai 2,51 persen.

“Kami akan terus memberikan edukasi pada masyarakat tentang pentingnya asuransi. Market share kami saat ini 1,4 persen dengan pertumbuhan 7,4 persen lebih tinggi dari industri growth sebesar 4,4 persen,” pungkas Kaiser.

(Baca: "Jangankan Asuransi, Perbankan Saja Masih Banyak yang Tidak Tahu")

Kompas TV Bank Bukopin "Gandeng" Asuransi Jasindo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com