Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin Airlangga Terus Kaji Harga Gas Untuk Industri

Kompas.com - 05/08/2016, 07:30 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com – Terkait Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 40 Tahun 2016 tentang penetapan harga gas bumi, Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto menyatakan, pihaknya terus melakukan pengkajian mendalam.

Airlangga beserta jajarannya tidak menginginkan, ada industri yang terlewat dalam menggunakan gas bumi dengan harga kompetitif, yang akhirnya dapat mempengaruhi daya saing industri tersebut.

“Terus kami kaji industrinya, supaya tidak ada industri yang terlewat. Karena industri banyak yang menggunakan gas, dan komponen daripada energi itu juga bagian dari industri,” tutur Airlangga disela kunjungannya ke Gresik, Jawa Timur, Kamis (4/8/2016).

“Oleh karena itu, jangan sampai kami membuat regulasi atau rekomendasi, yang justru membuat daya saing industri melemah,” sambungnya.

Dalam Perpres Nomor 40 Tahun 2016 disebutkan, harga gas bumi tidak dapat memenuhi keekonomian industri pengguna gas bumi lebih tinggi dari 6 USD per MMBTU (Million British Thermal Units), maka Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) dapat menetapkan harga gas bumi tertentu.

Khusus terkait harga gas untuk industri pupuk, pimpinan PT Pupuk Indonesia (Persero) menganggap nilainya cukup memberatkan. Airlangga meminta jajarannya untuk menindaklanjuti masukan tersebut, supaya harga gas yang diberikan untuk industri pupuk tidak memberatkan.

“Sebab pabrik pupuk adalah bagian dari ketahanan pangan, karena salah satunya untuk suplai beras, jadi harus kita perhatikan,” jelasnya.

Ia pun menghimbau kepada PT Pupuk Indonesia untuk melakukan revitalisasi sarana pabrik yang dianggap sudah berusia ‘senja’, agar bisa menghemat konsumsi gas, sekaligus meningkatkan kapasitas produksi.

“Jadi, pabrik pupuk juga harus direvitalisasi, agar kompetitif dan meningkatkan daya saing. Karena pabrik pupuk di Indonesia, adalah pemain terbesar di Asia Tenggara,” pungkasnya.

Dalam kunjungannya ke Gresik, Menperin melakukan peninjauan ke proyek pembangunan Gresik Gas Cogeneration Plant (GGCP) milik PT Pupuk Indonesia (Persero), yang berada di anak usahanya PT Petrokimia Gresik.

Selain itu, Airlangga beserta rombongan, juga menyempatkan mengunjungi kawasan industri Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE), yang berada di Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Kompas TV Sindikat LPG Oplosan Diringkus Kepolisian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com