Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bila Terbukti Langgar Aturan, Peredaran Camilan Merek “Bikini” akan Distop

Kompas.com - 05/08/2016, 08:00 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com – Beredarnya camilan bernama "Bikini" (Bihun Kekinian) di Bandung, Jawa Barat, yang menuai pro dan kontra, turut membuat Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartanto, angkat bicara.

Ia pun siap menginstruksikan untuk menghentikan peredaran camilan tersebut, bila mana terbukti melanggar regulasi undang-undang yang sudah ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Kalau kementerian (Menperin), akan kembali kepada regulasi undang-undang makanan di bawah pengawasan yang ada di BPOM,” ujar Airlangga kepada para wartawan, disela kunjungannya ke Gresik, Jawa Timur, Kamis (4/8/2016).

“Sebab, makanan yang belum punya regulasi keamanan akan ditindak sesuai dengan hukum. Dan sesuai dengan hukum, bila melanggar tentu peredarannya harus dihentikan lebih dulu,” sambungnya.

Camilan tersebut dianggap banyak pihak cukup meresahkan, lantaran bentuk kemasan yang berbau pornografi. Di mana pada bungkusnya, makanan ringan itu bergambar seorang wanita yang memakai bikini lengkap, dengan tulisan "remas aku".

Dari penelusuran Kompas.com diketahui, camilan itu dibuat oleh Camilindo Bandung-Indonesia. Di mana produk tersebut dijual secara online, dan telah tersebar ke beberapa kota besar yang ada di Indonesia.

(Baca: Bukalapak dan OLX Cabut Iklan "Bikini")

Kompas TV Ibu Ini Sulap Pisang Jadi Camilan Enak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com