Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Penerimaan Pajak hingga Akhir Tahun Kemungkinan Hanya 86 Persen dari Target

Kompas.com - 05/08/2016, 19:46 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memperkirakan penerimaan pajak hingga akhir tahun hanya dapat terealisasi sekitar 86 persen dari target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016 yang sebesar Rp 1.539,2 triliun.

"Perkiraan pemerintah, realisasi penerimaan pajak sampai dengan akhir tahun Rp 219 triliun lebih rendah dari target," ungkap Sri dalam konferensi pers, di Jakarta, Jumat (5/8/2016).

Sri menuturkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan penerimaan pajak bakal lebih rendah dari target.

Pertama, aktivitas ekonomi masih melambat, utamanya di sektor pertambangan, perkebunan, dan migas.

Sri mengatakan, meksipun hari ini Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2016 cukup baik mencapai 5,18 persen, pertumbuhan dari ketiga sektor itu masih berat.

Adapun faktor kedua adalah harga komoditas yang belum benar-benar pulih.

Meski ada kenaikan harga minyak sawit mentah (crude palm oil), peningkatannya belum seperti sedia kala.

Sri menambahkan, faktor harga komoditas yang rendah ini bahkan berkontribusi terhadap penurunan penerimaan negara hingga Rp 108 triliun.

"Yang ketiga, lingkungan perdagangan internasional. Pertumbuhan ekonomi dunia selalu direvisi menurun. Itu terjadi berkali-kali," kata Sri.

Lebih jauh, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan, salah satu penyebab lemahnya pertumbuhan ekonomi dunia adalah perdagangan internasional yang sangat lemah.

"Sampai hari ini perdagangan internasional masih mengalami pertumbuhan yang sangat-sangat kecil. Kalau tidak salah, 2-3 persen. Dibandingkan sebelum krisis ekonomi, biasanya ekspor-impor itu tumbuhnya mencapai double digit," kata Sri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com