Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Menteri "Turun Gunung", Tata Kelola Pelabuhan Sibolga Dibenahi

Kompas.com - 07/08/2016, 22:07 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

SIBOLGA, KOMPAS.com - Pemerintah memastikan akan mengembangkan dan menata Pelabuhan Sambas, Sibolga, Sumatera Utara. Kepastian itu keluar setelah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri BUMN Rini Soemarno mengecek langsung infrastuktur perhubungan tersebut.

"Kami datang lihat pelabuhannya untuk penataan yang lebih baik," ujar Rini usai kunjungan di Sibolga, Minggu (7/8/2016).

Selama ini, pelabuhan penumpang dan barang di Sibolga terpisah-pisah, tidak terintegrasi satu sama lain. Bahkan terminal penumpangnya lebih dekat dengan tempat pelelangan ikan.

Padahal menurut Menhub Budi Karya Sumadi, Pelabuhan Sambas tidak hanya ideal untuk pelayanan barang, tetapi juga penumpang. Oleh karena itu, ia meminta pelayanan penumpang dipindahkan ke Pelabuhan Sambas.

"Jadi tadi kami diskusi supaya ini jadi satu area terintegrasi. Ini penting karena konektivitas orang dan barang harus dilakukan dengan baik," kata Budi.

Pemerintah meminta Pelindo I dan ASDP untuk mengembangkan Pelabuhan Sambas. Nantinya, kedua BUMN tersebut akan berbagi tanggung jawab. Pelindo I bertanggung jawab atas pelayanan barang, sementara ASDP bertanggung jawab atas penyebarangan orang atau barang.

Pelindo I sel aku operator Pelabuhan Sambas akan mengucurkan anggaran untuk pengembangan pelabuhan itu.

"Investasinya (Pelindo I) lagi dihitung lagi. Ini sejalan dengan bagaimana BUMN itu didorong untuk mengembangkan konektivitas," ucap Budi Karya.

Pelabuhan Sambas dinilai memilki peran yang sangat penting dalam sistem logistik nasional. Sebab, konektivitas barang ke Sumatera bagian utara hingga ke Nias disalurkan dari pelabuhan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com