Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemotongan Anggaran Pemerintah Dinilai Mampu Dorong Investasi Swasta

Kompas.com - 08/08/2016, 13:09 WIB
Estu Suryowati

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Andreas Eddy Susetyo berharap pemotongan anggaran yang diputuskan pemerintah sebesar Rp 133,8 triliun, bisa membuat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terlihat lebih kredibel dan pada akhirnya mampu mendorong tumbuhnya investasi swasta.

"Maka dengan (pemotongan anggaran) ini diharapkan investasi swasta bisa bergerak," kata Andreas ditemui usai pengujuhan TPAKD dan peluncuran Pro-Desiku di Malang, Jawa Timur, Senin (8/8/2016).

Menurut anggota DPR-RI dari Fraksi PDIP ini, pemotongan anggaran mampu mengurangi ketidakpastian. Pemotongan anggaran menjadi jawaban dari pertanyaan banyak pihak, utamanya pelaku usaha sektor swasta.

"Sebab, selama ini banyak yang mempertanyakan bagaimana kalau penerimaan negara dari perpajakan tidak tercapai? Apakah akan membuat menjadi tiga persen defisitnya? Padahal dalam UU Keuangan Negara, hanya membatasi tiga persen," jelas Andreas.

Dia mengatakan, sebenarnya Komisi XI DPR-RI sudah sejak pembahasan APBN Perubahan 2016 telah mewanti-wanti pemerintah untuk menyusun target yang realistis, sehingga menghasilkan APBN yang kredibel serta menciptakan kepecayaan masyarakat.

Akan tetapi, Menteri Keuangan kala itu Bambang PS Brodjonegoro masih bersikap sangat optimistis. Hal ini terlihat dari pernyataan Bambang yang selalu diulang-ulang, bahwa pemerintah akan melakukan "extra effort".

Sementara itu, Sekjen Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Andi Rukman Karumpa menilai sebaliknya. Dia meminta agar pemerintah tidak memangkas anggaran, utamanya terkait dengan pembangunan infrastruktur.

"Bagaimanapun, infrastruktur menjadi prioritas pemerintah, sehingga dana untuk proyek infrastruktur tidak ikut dipotong," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com