Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkop Ungkap Penyebab Kesenjangan Pendapatan di Indonesia

Kompas.com - 10/08/2016, 05:00 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga mengungkapkan penyebab kesenjangan pendapatan yang terjadi di Indonesia terjadi karena kurang diperhatikannya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Dalam acara bertajuk All Business Framework Asia to The World di Gedung Smesco RumahKU Jakarta, Selasa (9/8/2016) Puspayoga mengatakan kesenjangan pendapatan menyebabkan gini ratio atau tingkat ketimpangan pengeluaran masyarakat di Indonesia masih relatif tinggi.

"Gini ratio kita masih tinggi atau sekitar 0,4 padahal pertumbuhan ekonomi kita bagus bahkan nomor tiga di dunia setelah Tiongkok dan India. Ini artinya ada sesuatu yang salah," kata Puspayoga dalam keterangan resminya, Selasa (9/8/2016).

Menurut Puspayoga, kesalahan itu terletak pada belum diperhatikannya upaya pemberdayaan terhadap para pelaku UMKM di Tanah Air.

"Selama ini UKM belum tersentuh upaya pemberdayaan dengan optimal," katanya. Puspayoga berpendapat, pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak akan ada artinya jika pemerataan pendapatan tidak terdistribusi dengan baik.

Dengan kata lain bahwa kesejahteraan hanya dirasakan oleh segelintir kalangan saja. Oleh karena itu, pihaknya mendorong semua pihak untuk turut serta dalam upaya pemberdayaan dan pengembangan para pelaku UMKM di Tanah Air melalui berbagai cara.

Dengan itu Kemenkop sendiri berupaya mengembangkan skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk para pelaku usaha mikro dengan suku bunga 9 persen pertahun.

"Saya juga yakin kalau empat hal ini yaitu infrastruktur, tourism, energi, dan maritim jalan maka pertumbuhan ekonomi akan meningkat, jika UKM diperhatikan maka terjadi pemerataan kesejahteraan. Sebab tidak ada gunanya pertumbuhan meningkat tapi tidak ada pemerataan," pungkasnya.

Kompas TV UKM Bisa Manfaatkan Fasilitas Amnesti Pajak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com