Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kinerja Pasar Modal Indonesia Salah Satu yang Terbaik di Asia

Kompas.com - 10/08/2016, 14:05 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pasar modal Indonesia tahun 2016 mencatatkan kinerja yang menjanjikan. Sejumlah kebijakan pemerintah menjadi faktor pendorong membaiknya kinerja pasar modal.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida mengatakan, pengaruh domestik terhadap pasar modal Indonesia antara lain paket kebijakan pemerintah, tingkat inflasi yang terkendali, dan penurunan tingkat suku bunga oleh pemerintah.

Selain itu, pengaruh lain adalah kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty.

"Adapun pengaruh global adalah dipertahankannya Fed Fund Rate pada target 0,25 sampai 0,50 persen dan hasil referendum Inggris, yang turut memberikan stimulus tersendiri bagi pasar modal Indonesia," kata dia di Bursa Efek Indonesia, Rabu (10/8/2016).

Nurhaida menyatakan, pertumbuhan indeks pasar modal Indonesia, yakni Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), menempati peringkat terbaik kedua di Asia, dengan pertumbuhan sebesar 20,20 persen dan berada pada level 5.440,29 pada 9 Agustus 2016.

Peringkat pertama ditempati indeks SET Thailand dengan pertumbuhan 22,69 persen dan berada pada level 1.550,03 per 9 Agustus 2016.

Pertumbuhan IHSG tersebut jauh di atas negara tetangga, seperti indeks STI Singapura yang tumbuh 1,23 persen dan indeks KLCI Malaysia yang hanya tumbuh 1,11 persen.

Sementara itu, indeks Shanghai di China malah minus 8,21 persen.

Nilai kapitalisasi saham BEI dengan denominasi dollar AS tumbuh 100,75 miliar dollar AS dari 344,36 miliar dollar AS pada tanggal 4 Januari 2016 menjadi 447,43 miliar dollar AS pada tanggal 9 Agustus 2016, atau tumbuh sekitar 29 persen.

Dengan demikian, pertumbuhan nilai kapitalisasi saham BEI merupakan yang terbaik di Asia. Sementara itu, di peringkat kedua, ada SET Thailand dengan nilai kapitalisasi saham sebesar 425 miliar dollar AS per 9 Agustus 2016, tumbuh 28,50 persen.

Lagi-lagi angka ini jauh di atas negara-negara sekawasan di Asia. Sebagai perbandingan, nilai kapitalisasi saham HSI Hongkong hanya tumbuh 7,91 persen dan Nikkei 225 Jepang hanya tumbuh 0,40 persen.

Sementara itu, nilai kapitalisasi saham Shenzhen dan Shanghai di China masing-masing "tumbuh" minus 3,48 persen dan 7,34 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com