Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Kembali Turun, Wall Street Ditutup Melemah

Kompas.com - 11/08/2016, 09:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Harga minyak mentah pada penutupan perdagangan Rabu waktu New York, Amerika Serikat (AS), kembali jatuh setelah data AS mengenai persediaan minyaknya ternyata mengejutkan pasar.

Penurunan harga minyak menekan saham energi. Sehingga menarik turun indeks saham di Wall Street yang pada perdagangan Selasa mencapai rekor tertinggi.

Sejumlah indeks ekuitas Eropa juga turun akibat paparan kinerja perusahaan yang kurang baik serta melemahnya dollar seiring banyaknya investor mencari potensi kenaikan suku bunga AS.

"Alami jika ada sedikit penarikan, dan saya pikir penarikan ini sesuatu yang bisa saja diteruskan untuk sementara waktu," kata Steve Massocca, chief investment officer di Wedbush Equity Management di San Francisco.

Indeks Dow Jones industrial average turun 37,39 poin atau turun 0,2 persen ke level 18.495,66. Indeks S&P 500 turun 6,25 poin atau turun 0,29 persen ke level 2.175 dan indeks Nasdaq Composite turun 20,80 poin atau 0,4 persen ke level 5.204,59.

Sektor energi paling tertekan dari 10 sektor utama di indeks S&P, dengan penurunan 1,4 persen.

"Sekali investor melihat inventori minyak AS di pagi ini, pastinya akan menarik diri dari sektor energi," kata Tim Dreiling, regional investment director untuk The Private Client Reserve di U.S. Bank.

Harga minyak turun setelah ada data terbaru mengenai jumlah pasokan minyak AS, walaupun ada penarikan jumlah besnin besar-besaran untuk menghadapi musim panas di AS.

Stok minyak AS naik 1,1 juta barel di minggu yang berakhir 5 Agustus 2016. Lembaga informasi energi AS, Information Administration (EIA) melaporkan kenaikan ini merupakan yang ketiga kalinya.

"Pada saat ini AS harus menarik diri dari menimbun inventori minyaknya, tetapi masih tetap dilakukan," kata Tariq Zahir, trader minyak mentah di Tyche Capital Advisors di New York.

Harga minyak mentah WTI CLc1 turun 2,5 persen di level 41,71 dollar AS per barrel sementara Brent LCOc1 turun 2 persen di level 44,05 dollar AS per barrel.

Kompas TV Harga Minyak Dunia Kembali Anjlok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com