Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Penguatan Kurs, Laba Raksasa Kosmetik Asal Jepang Diprediksi Turun

Kompas.com - 11/08/2016, 10:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - Raksasa kosmetik asal Jepang, Shiseido, menyatakan telah memangkas proyeksi laba untuk 2016 ini. Koreksi laba Shiseido terjadi sebagai dampak penguatan kurs yen yang terjadi sejak beberapa waktu belakangan.

Setelah direvisi, laba Shiseido diproyeksikan mencapai 30 miliar yen atau setara sekitar 296 juta dollar AS pada tahun ini, dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya mencapai 34,5 miliar yen.

Shiseido menyatakan laba perseroan akan terpukul akibat penguatan kurs yen dan biaya akuisisi.

Perusahaan kecantikan berusia 140 tahun tersebut belum lama ini mengakuisisi merek kecantikan Laura Mercier dan merek perawatan kulit ReVive untuk menggenjot penjualan.

Saham Shiseido langsung merosot 7,5 persen di bursa saham Jepang, Rabu (10/8/2016) waktu setempat setelah revisi proyeksi laba diumumkan.

"Ada prediksi ketidakpastian terkait kinerja di masa mendatang. Ini merupakan refleksi penguatan yen dan menurunnya harga saham, kecemasan terkait ekonomi, dan tanda bahwa pendapatan korporasi serta belanja konsumen terkontraksi," kata Shiseido dalam pernyataannya seperti dikutip dari BBC.

Meskipun demikian, Shiseido masih memiliki banyak kekuatan untuk mendorong kinerja bisnis, termasuk kesepakatan lisensi dengan merek kecantikan ternama lainnya, seperti Dolce & Gabbana.

Shiseido pun menyoroti faktor seperti geopolitik dan terkontraksinya sektor pariwisata yang mempengaruhi penjualan.

Seperti perusahaan multinasional lainnya, turbulensi geopolitik merepresentasikan hambatan kesuksesan karena ketidakpastian itu menciptakan pasar mata uang yang bergejolak dan berubahnya dinamika pariwisata.

"Bagi perusahaan besar seperti Shiseido dan yang mana pariwisata menjadi sumber penting dalam penjualan, permasalahan ini tentulah penting," ungkap pihak Shiseido.

Shiseido, yang juga merupakan pemilik merek kecantikan lain seperti Bareminerals dan Nars, telah melakukan serangkaian upaya untuk mendorong penjualan di pasar luar negeri.

Tak hanya menandatangani kesepakatan lisensi, Shiseido pun mengakuisisi merek-merek yang menjadi rivalnya.

Shiseido membeli Gurwitch Products yang memiliki merek Laura Mercier dan ReVive pada Juni 2016 lalu.

Perusahaan Jepang ini juga merupakan pemegang lisensi produk wewangian Dolce & Gabbana, Issey Miyake, dan Elie Saab.

Shiseido menargetkan peningkatan penjualan hingga lebih dari 9 miliar dollar AS pada tahun 2020 mendatang.

Saat ini, perusahaan tersebut merupakan perusahaan kosmetik terbesar keempat di pasar produk kecantikan AS, berada di bawah Estee Lauder, L'Oreal, dan LVMH. 

Kompas TV Waspada Kosmetik Palsu, Teliti Sebelum Beli

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com