Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Strategi Cerdas Memulai Tabungan Pendidikan Anak

Kompas.com - 14/08/2016, 12:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai orang tua atau wali dari anak, kamu tentu menginginkan yang terbaik bagi sang anak. Mulai dari makanan, kebutuhan hidup sehari-hari, hingga pendidikan. Pendidikan untuk anak tidaklah murah.

Bahkan, biaya pendidikan bisa menjadi biaya yang terbesar sepanjang hidup sebagai investasi untuk perkembangan sang anak hingga dewasa kelak.

Oleh karena itu, orang tua dan wali anak yang bijak tentu perlu menyediakan dana tabungan pendidikan sedini mungkin.

Tujuannya tentu saja agar kamu tidak kesulitan memenuhi biaya pendidikan anak ketika waktunya tiba. Nah, simak beberapa strategi membuat tabungan pendidikan anak berikut supaya semuanya berjalan lancar ya:

1. Coba buat perkiraan kapan sang anak membutuhkan biaya tersebut

Perkiraan kapan biaya akan mulai dikeluarkan merupakan hal krusial lain yang perlu diperhatikan sebelum kamu mulai membuat rencana pemenuhan tabungan.

Meskipun target tabungan kamu untuk pendidikan kuliah, rencana dan besar tabungan kamu bisa berbeda di antara kondisi anak kamu masih balita dan anak kamu sudah masuk sekolah dasar.

Selain itu, faktor inflasi atau kenaikan biaya pendidikan dan biaya hidup menjadi penyebab utama mengapa nilai yang perlu kamu tabung bisa berbeda tergantung kondisi umur buah hati kamu sekarang.

2. Hitung perkiraan jumlah tabungan yang diperlukan

Kalau sudah membuat perkiraan kapan biaya tersebut dikeluarkan selanjutnya kamu perlu menghitung berapa besar biaya pendidikan yang akan kamu keluarkan di masa depan untuk sang buah hati. Biaya yang termasuk sebaiknya tidak hanya meliputi biaya sekolah, tapi sudah termasuk biaya kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Dalam menghitung nilai investasi tabungan pendidikan, perhatikan beberapa hal penting seperti tipe sekolah dan lokasi. Sebagai contoh, sekolah bertaraf internasional di Indonesia tentu akan membebankan biaya yang jauh lebih tinggi daripada sekolah swasta atau negeri.

3. Mulai buat target

Setelah mengetahui perkiraan investasi dan kapan biaya akan dikeluarkan, mulailah membuat perhitungan sederhana bagaimana cara mencapainya. Sebagai contoh sederhana, target tabungan pendidikan kamu Rp 240 juta yang akan digunakan dalam waktu 10 tahun ke depan.

Berarti, kamu butuh menabung sebanyak Rp 24 juta per tahun atau Rp 2 juta per bulan. Kamu perlu memeriksa kondisi keuangan kamu apakah sanggup untuk menyisihkan uang sebanyak itu atau tidak.

Jika memang bisa, mulailah untuk melakukan penyisihan tersebut sekarang. Jangan lupa bahwa kamu tetap perlu menyisihkan dana untuk tabungan lain, seperti pension atau dana darurat.

4. Pikirkan cara untuk menutupi kekurangan tabungan

Langkah terakhir untuk membuat perencanaan tabungan pendidikan adalah mencari cara untuk menutupi kekurangan tabungan. Ada beberapa hal yang tentunya dapat kamu lakukan untuk mengatasi kekuarang ini. Misalnya, kamu bisa menghemat pengeluaran sehari-hari untuk menambah tabungan lebih cepat.

Kompas TV Menabung Per Hari Rp 20.000, Pedagang Kelontong Naik Haji

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com