Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Masuk Gedung Parkir, Mobil Jemputan Penumpang di T3 Bandara Soetta Bisa Ditilang

Kompas.com - 15/08/2016, 08:38 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Operator bandara, PT Angkasa Pura II (Persero) mengambil langkah tegas guna menertibkan terminal kedatangan di Terminal 3 baru di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang, Banten.

Dalam hal ini, pihak AP II membiasakan para penjemput penumpang untuk parkir di gedung parkir. AP II pun menggratiskan parkir bagi para penjemput penumpang sampai akhir Agustus 2016.

Selain menggratiskan parkiran, solusi lain yang ditawarkan yakni pengemudi mobil pribadi diminta menunggu penumpang di area parkir Terminal 3 lama. Barulah setelah ada aba-aba dari penumpang yang dijemput, pengemudi melaju ke T3.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama AP II Djoko Murjatmodjo menuturkan, sosialisasi ini beberapa hari lalu masih bersifat persuasif. Itu lantaran pihak AP II mengakui belum memajang tulisan “Dilarang Parkir” di terminal kedatangan.

Namun begitu, ia memastikan mulai pekan depan, penjemput penumpang T3 yang tetap ngeyel ‘ngetem’ di terminal kedatangan akan mendapatkan sanksi hukum.

“Dua hari ini tulisan ‘Dilarang Parkir’ sudah terpasang. Kami kerjasama dengan Polres Bandara. Ya terpaksa, yang tidak mau pergi, kami tilang. Itu kebijakan yang biasa seperti kita lakukan,” kata Djoko dalam konferensi pers di T3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (14/8/2016).

Dalam kesempatan sama, Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Komunikasi Publik/Hubungan Internasional Dewa Made Sastrawan mengatakan, T3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta didesain selayaknya bandara-bandara internasional di luar negeri.

Hal itu terlihat dari ruas jalan yang menyempit tepat di depan muara kedatangan penumpang.

“Terminal ini tidak ditujukan bahwa penjemput datang ke muara di mana penumpang itu keluar (di terminal kedatangan). Kalau diperhatikan, desainnya pintu keluar itu langsung ke kiri, itu tempat parkir,” kata Dewa.

“Siapapun penumpang, kecuali VVIP, itu harus ke sana. Jadi, kita memang perlu melatih satu culture kebiasaan cara menggunakan fasilitas yang ada,” ucapnya kemudian. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com