Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Sebut Penunjukan Arcandra Sebagai Menteri ESDM Terlalu Cepat

Kompas.com - 15/08/2016, 19:17 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengatakan, jeda waktu yang diambil Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menarik Arcandra Tahar ke Tanah Air dengan proses perombakan (reshuffle) kabinet terlalu cepat.

Terlalu cepatnya proses penunjukan Arcandra sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebabkan proses penyesuaian administrasinya belum sempurna.

"Dibutuhkan penyesuaian administrasi. Mungkin kemarin terlalu cepat sehingga penyelesaian administratifnya perlu diperbaiki," ujar Wapres di Terminal 3 Bandara Soetta, Tangerang, Senin (15/8/2016).

Namun demikian, JK tidak ingin terlalu berpolemik akan hal ini. Dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia (Kemenkumham) dan Sekertariat Negara untuk menyelesaikan isu tersebut.

"Pokoknya itu urusannya teman-teman di Setneg dan Menkumham lah?," tandas JK.

Sebelumnya di tempat terpisah, Arcandra secara langsung meminta wartawan untuk tidak terus-menerus menanyakan perihal isu dwi-kewarganegaraan.

"Jangan ya. Kerja saja lah. Saya ingin menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan. Saya ingin menjelaskan apa yang saya kerjakan," kata jebolan Texas A&M Universities itu.

Arcandra juga tidak mau berpolemik dengan isu kewarganegaraannya. Dia juga tidak secara lugas menjawab apakah isu ini mengganggu pekerjaannya sebagai Menteri ESDM.

"Yang jelas saya kerja saja. Ada hal-hal yang harus saya kerjakan secepatnya sesuai arahan Bapak Presiden," ucap Arcandra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com