Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dasar bagi BI Koreksi ke Bawah Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI

Kompas.com - 20/08/2016, 14:22 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) memutuskan untuk mengoreksi ke bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Bank sentral memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kisaran 4,9 hingga 5,3 persen tahun 2016, dari sebelumnya 5 sampai 5,4 persen.

Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, ada tiga faktor utama yang mendasari keputusan bank sentral mengoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi RI tahun ini. Pertama, hal ini terkait dengan penyesuaian fiskal yang dilakukan pemerintah.

"Ini adalah sebagai indikasi penyesuaian fiskal oleh pemerintah. Dalam konteks ini, BI memandang itu sesuatu yang diperlukan untuk memperbaiki atau mendukung kinerja pertumbuhan ekonomi," kata Perry dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (19/8/2016) malam.

Faktor kedua adalah proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia yang juga menurun. Perry menuturkan, pasca "Brexit" ada kecenderungan pertumbuhan ekonomi kawasan Eropa menurun.

Di samping itu, pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat tidak sekuat perkiraan. Pertumbuhan ekonomi di China pun ada kecenderungan tidak akan tinggi.

"Kami lihat ada proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia di 2016 3,1 persen, di 2017 3,2 persen. Yang sebelumnya diperkirakan 2017 3,3 sampai 3,4 persen. Faktor kedua ini juga mendorong kenapa BI turunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia," jelas Perry.

Adapun faktor ketiga adalah permintaan domestik, khususnya untuk investasi swasta masih memerlukan waktu untuk perbaikan.

Perry menyatakan, BI melihat sudah ada tanda-tanda indikasi permintaan investasi swasta naikk sebagai dampak stimulasi fiskal dari yang dilakukan pemerintah ataupun relaksasi makroprudensial BI.

"Akan tetapi, indikator selama ini ternyata tidak sekuat yang kami perkirakan. Dalam konteksi ekspektasi bisnisnya yang belum kuat," ungkap Perry.

Namun demikian, BI optimistis tren perbaikan pertumbuhan ekonomi akan terjadi. Menurut Perry, Indonesia sudah melewati titik terendah pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada tahun yang lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com