Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keputusan BI Ganti Suku Bunga Acuan Dinilai Tepat

Kompas.com - 22/08/2016, 15:23 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa hari lalu, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) memutuskan untuk memberlakukan suku bunga acuan dari BI Rate menjadi BI 7 Day Reverse Repo Rate. Keputusan bank sentral tersebut dinilai tepat, apa alasannya?

Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Destry Damayanti menyatakan, BI 7 Day Reverse Repo Rate memiliki struktur jangka pendek. Sehingga, suku bunga acuan ini lebih mencerminkan suku bunga jangka pendek.

Menurut Destry, BI Rate lebih mencerminkan deposit rate alias suku bunga deposito. Padahal, yang lebih dibutuhkan adalah suku bunga yang bersifat overnight dan benar-benar mencerminkan kondisi likuiditas di pasar.

"Jadi menurut saya itu keputusan yang tepat karena itu benar-benar mencerminkan likuiditas di bank, karena itu benar-benar melihat aktivitas antar-bank," kata Destry di sela-sela peluncuran BI Institute, Senin (22/8/2016).

Selain itu, Destry juga menyoroti keputusan BI menurunkan spread lending facility dan deposit facility.

Menurut dia, ini hal yang tepat karena sudah bukan rahasia bahwa dengan deposit facility yang lebih tinggi menyebabkan perbankan lebih nyaman menaruh kelebihan kasnya di deposit facility ketimbang di antar bank.

"Ini tentu menjadi insentif buat bank untuk taruh kelebihan cash-nya itu ke deposit facility sehingga pasti mendorong dia masuk ke market. Idealnya dalam kondisi normal memang harus seperti itu, jadi bukan transaksi dengan BI tapi dengan market-nya," jelas Destry.

Pada akhirnya, ini akan meningkatkan volume transaksi antar bank. Pasalnya, menurut Destry, transaksi semacam itu masih relatif minim.

Kompas TV BI Ubah Bunga Acuan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com