Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Asal Surabaya Ini Akan Meramaikan Industri Jasa Keuangan

Kompas.com - 22/08/2016, 19:45 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan industri pengelolaan investasi dan pasar modal dalam beberapa tahun terakhir membuat kelompok usaha asal Surabaya bernama PT Corpus Prima Mandiri (Corpus) melihat peluang yang sangat besar.

Corpus yang dinahkodai Kristhiono Gunarso melihat peluang itu terutama dengan melakukan diversifikasi usaha ke Industri Jasa Keuangan.

Pertama, Corpus akhirnya memutuskan untuk berpartisipasi di industri modal ventura (venture capital) dengan mendirikan perusahaan modal vetura dengan nama Corpus Prima Ventura (CPV).

Kedua, pada 23 Juni 2016, Corpus telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas rencana akuisisi saham dari beberapa pemegang saham lama dan meningkatkan modal disetor sebuah manajer investasi bernama PT Jisawi Finas.

Sehingga, saat ini Corpus menjadi pemegang saham mayoritas Jisawi dengan kepemilikan sebesar 69,06 persen.

"RUPS yang digelar hari ini menyetujui Corpus menjadi pemegang saham mayoritas dan pergantian nama Jisawi menjadi PT Corpus Kapital Manajemen," ujar Direktur Utama Corpus, Kristhiono dalam keterangan tertulisnya, Senin (22/8/2016).

Kristhiono mengatakan, total investasi Corpus pada Corpus Kapital Manajemen lebih dari Rp 46 miliar, di mana Corpus membeli saham pemegang saham lama Dana Pensiun Galva dan Yayasan LAI Rp 4 miliar dan menempatkan modal disetor baru sebesar Rp 42 miliar.

Untuk ke depannya, selain mengelola reksa dana konvensional, Corpus Kapital Manajemen juga berkeinginan menerbitkan dan mengelola produk–produk seperti Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) yang berbasis proyek sektor riil maupun Dana Investasi Ril Estat (DIRE/REITs) yang berbasis Real Estat.

Target total dana kelolaan investasi pada akhir 2016 khususnya dari dua jenis produk itu mencapai Rp150 miliar. Ke depannya, Corpus Kapital Manajemen berharap dapat menggalang dana Rp 2 triliun hingga Rp 3 triliun dalam 2 sampai 3 tahun ke depan.

Target tersebut didukung oleh keinginan Corpus Kapital yang berniat melebarkan cakupan dengan memiliki cabang di enam kota besar.

Posisi Corpus yang berasal dari perusahaan konsultan keuangan (corporate finance/corfin) serta domisili yang tumbuh dan besar di kota Surabaya juga menjadi modal dasar pengembangan Corpus Kapital Manajemen.

"Aliran dana dari program Amnesti Pajak juga diharapkan akan mendukung pertumbuhan produk baru kami yaitu RDPT dan DIRE," pungkas Kristhiono.

RDPT dan DIRE yang akan diterbitkan Corpus Kapital Manajemen akan fokus pada dua bidang utama yaitu properti dan barang konsumsi, serta bidang lain seperti manufaktur, real estate, engineering, dan pergudangan.

Kompas TV Kapan Waktu Yang Tepat Berinvestasi Reksa Dana?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com