Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Idul Adha, Kementan Pastikan 9 Komoditas Ini Aman

Kompas.com - 23/08/2016, 18:00 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) telah menetapkan 11 komoditas pangan strategis diantaranya, beras, jagung, kedelai, gula pasir, bawang merah, cabai besar, cabai rawit, daging sapi, daging ayam ras, dan telur ayam ras.

Dari 11 komoditas tersebut Kementan menyatakan ada dua komoditas yang hingga saat ini mengalami defisit ketersediaan yaitu daging sapi dan kedelai.

Sementara untuk pasokan 9 komoditas lain aman hingga akhir tahun. Pernyataan tersebut berdasarkan prognosa ketersediaan dan kebutuhan pangan strategis 2016.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian Agung Hendriadi menjelaskan, seperti komoditas beras perkiraan ketersediaan sebesar 43,69 juta ton hingga akhir tahun, sementara kebutuhan sebesar 32,3 juta ton. Sehingga perkiraan neraca domestik beras surplus 11,38 juta ton.

"Untuk beras bahkan ada kelebihan sekitar 20 juta ton. Itu dengan asumsi ditambah stok awal, termasuk stok di Bulog dan hasil panen sampai hari ini sebesar 8,8 juta ton," ujar Agung di Gedung Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (22/8/2016).

Sementara untuk jagung ada kelebihan pasokan 2,1 juta ton, gula pasir 339,4 ribu ton (secara kumulatif), minyak goreng 18,5 juta ton, bawang merah 131,8 ribu ton, cabai besar 226,4 ribu ton.

Kemudian, cabai rawit surplus 188 ribu ton, daging ayam ras 1,59 juta ton dan telur ayam ras 1,436 juta ton.

"Jadi dari semua komoditas secara umum smpai akhir tahun ada dua komoditas yang defisit. Kedelai 42 persen dan daging sapi 33 persen, yang lainnya memenuhi," pungkasnya.

Adapun data lengkap ketersediaan dan kebutuhan pangan strategis tahun 2016 berdasarkan data Kementerian Pertanian sebagai berikut:

1. Beras perkiraan ketersediaan 43.693,5 ribu ton, perkiraan kebutuhan 32,309,7 ribu ton.

2. Jagung, perkiraan ketersediaan 24.798,7 ribu ton, perkiraan kebutuhan 22.671,5 ribu ton.

3. Kedelai, perkiraan ketersediaan 1.500,0 ribu ton, perkiraan kebutuhan 2.595,7 ribu ton.

4. Gula pasir, perkiraan ketersediaan 2.572,9 ribu ton, perkiraan kebutuhan 3.050,1 ribu ton.

5. Minyak goreng, perkiraan ketersediaan 23.663,4 ribu ton, perkiraan kebutuhan 5.119,2 ribu ton.

6. Bawang merah, perkiraan ketersediaan 1.291,1 ribu ton, perkiraan kebutuhan 1.159,3 ribu ton.

Halaman:


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com