Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Instrumen-instrumen yang Digunakan Pemerintah untuk Cari Utang

Kompas.com - 23/08/2016, 18:36 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Utang luar negeri (ULN) sektor publik pada akhir kuartal II 2016 mencapai 158,7 miliar dollar AS, atau tumbuh 17,9 persen year on year (YOY).

Angka ULN sektor publik meningkat dibandingkan kuartal I 2016 yang sebesar 151,3 miliar dollar AS, atau tumbuh 14 persen YOY.

Beruntungnya, kata Direktur Eksekutif Departemen Statistik Bank Indonesia (BI) Hendy Sulistiowati, dari ULN sektor publik sebesar 158,7 miliar dollar AS itu, sebesar 155,5 miliar dollar AS di antaranya merupakan ULN jangka panjang.

"ULN jangka pendeknya hanya 3,2 miliar dollar AS," kata Hendy di Jakarta, Selasa (23/8/2016).

Hendy menjelaskan, pertumbuhan ULN sektor publik didominasi oleh aktivitas pemerintah dalam menerbitkan surat utang atau obligasi.

Apabila dirinci, memang komposisi dari loan agreement masih paling besar yakni 56 miliar dollar AS.

Akan tetapi, angka itu menunjukkan penurunan dibandingkan loan agreement yang ditarik pada kuartal-I 2016 yang sebesar 56,4 miliar dollar AS.

Sebaliknya, instrumen seperti international bonds mengalami kenaikan. "Pemerintah lebih banyak issue international bonds, baik global bonds, sukuk, maupun samurai bonds. Mereka pakai ini (untuk mencari utang)," ucap Hendy.

Pada kuartal-I 2016, instrumen international bonds menghasilkan pinjaman sebesar 44,3 miliar dollar AS, sedangkan pada kuartal-II 2016 meningkat menjadi 48,6 miliar dollar AS.

Selain international bonds, pemerintah juga getol mengeluarkan Surat Berharga Negara (SBN).

Tercatat utang yang berhasil ditarik dari penerbitan SBN pada kuartal-II 2016 sebesar 48,9 miliar dollar AS, naik signifikan dibandingkan kuartal I 2016 yang hanya 45,7 miliar dollar AS.

"Jadi ULN sektor publik ini naik lebih banyak dalam bentuk obligasi yang diterbitkan di pasar global, ataupun pasar domestik yang dibeli asing," imbuh Hendy.

Adapun komposisi dari instrumen lainnya serta SBI stagnan dibandingkan kuartal-I 2016, yakni sebesar 5,2 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com