Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumsi Pertalite Semester I 2016 Melonjak 4.487 persen

Kompas.com - 25/08/2016, 21:51 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) mengungkapkan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite pada semester I 2016 melonjak 4.487 persen dari 327 kilo liter (KL) per hari menjadi 15.000 KL per hari.

Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengatakan lonjakan tersebut disebabkan masyarakat lebih memilih menggunakan BBM dengan oktan yang lebih tinggi.

"Sampai Juni 2016 penjualan Pertalite telah mencapai 1,2 juta KL," ujarnya dalam paparan kinerja Pertamina, di Jakarta, Kamis (25/8/2016).

Ahmad Bambang menuturkan pangsa konsumsi Pertalite juga meningkat dari 3,9 persen pada Desember 2015 menjadi 15,8 persen pada Juli 2016.

Peningkatan pangsa konsumsi juga terjadi pada pertamax yang mengalami kenaikan dari 8,7 persen pada Desember 2015 menjadi 15,5 persen pada Juli 2016.

Sebaliknya, pangsa konsumsi premium mengalami penurunan menjadi 68,7 persen pada Juli 2016 dari 87,4 persen pada desember 2015.

"Setiap bulan pangsa komposisi konsumsi premium konsisten turun 5 persen," ucapnya.

Adapun untuk solar, pangsa konsumsinya masih jauh lebih tinggi dibandingkan Dex Lite dan Pertamina Dex. Pangsa konsumsi solar mencapai 85 persen pada Juni 2016 dengan rata-rata konsumsi 32.000 KL per hari.

Sementara itu, penjualan total BBM selama semester I 2016 mencapai 31,6 juta kilo liter (KL) atau naik 5,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 30 juta KL.

"Secara volume penjualan BBM naik meskipun beberapa konsumen kami pindah ke gas," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com