Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Indeks Sektoral Tertekan di Atas 1 Persen, IHSG Anjlok 66 Poin di Jeda Siang

Kompas.com - 29/08/2016, 12:18 WIB
Aprillia Ika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi ambil untung pasca pidato Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Janet Yellen mengenai kemungkinan kuat kenaikan suku bunga acuan AS dalam beberapa bulan mendatang membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan.

IHSG ditutup turun 66 poin atau 1,21 persen ke level 5.372,83 di jeda siang perdagangan saham awal pekan (29/8/2016). Padahal IHSG dibuka di zona merah di 5.425,14 pada pukul 09.00 WIB pagi tadi. Dengan demikian, IHSG kembali ke level 5.300.

10 indeks sektoral pendukung bursa ditutup turun. Sebanyak delapan sektor tertekan di atas satu persen. Tekanan paling tinggi di sektor properti yang turun hingga 1,9 persen. Disusul sektor aneka industri 1,66 persen.

Data RTI menunjukkan, sebanyak 3,42 miliar saham diperdagangkan sepanjang sesi I perdagangan saham hari ini. Nilai transaksi mencapai Rp 2,23 triliun.

Sebanyak 73 saham ditutup naik di jeda siang ini, sementara 212 saham ditutup turun dan 69 saham ditutup tetap.

Aksi lepas portofolio marak dengan net foreign sell di semua papan perdagangan mencapai Rp 122,2 miliar.

Saham Astra International Tbk (ASII) tertekan 1,8 persen yang membuat sektor aneka industri turut tertekan. Sementara saham konsumer Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) turun 5,68 persen dan saham properti Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) turun 4,48 persen.

Pelaku pasar tampaknya juga masih menunggu data inflasi awal bulan dari BPS. BPS sendiri memperkirakan inflasi di September akan naik tipis sekitar 0,2 persen sampai 0,3 persen.

Kompas TV Pengampunan Pajak Rampung Bikin IHSG Menguat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com