Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan: Indonesia Tak Akan Alami Musim Panceklik Pangan

Kompas.com - 31/08/2016, 18:05 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman optimistis Indonesia tidak akan mengalami masa panceklik--kekurangan bahan makanan. Strateginya adalah dengan mempercepat musim tanam.

"Insya Alah panceklik tidak ada lagi, kami yakin," kata Amran saat meninjau persawahaan di Desa Margaasih, Cicalengka, Bandung, Jawa Barat, Rabu (31/8/2016).

Untuk mencapai tujuan itu, lanjut Amran, petani diajak mempercepat masa tanam. Dahulu setelah panen, petani harus menunggu tiga bulan baru bisa memulai tanam, namun sekarang dipersingkat menjadi satu bulan.

"Jadi, petani bisa tanam empat kali dalam setahun, tapi panennya tiga kali," ujar Amran.

Dengan begitu, menurut almamater Univesitas Hassanudin ini, persediaan pangan selalu tersedia setiap bulan. Istilah bulan-bulan defisit pun sudah tak ada lagi.

Ihwal stok pangan nasional, lanjut Amran, terutama beras, sudah mencukupi, bahkan surplus.

"Juli kami tanam kurang lebih satu juta hektare, Agustus ini kurang lebih 900 ribu hektare lebih. Artinya, kita tanam satu juta hektare, produksi 6 juta ton gabah kering giling. Bila dibagi dua, maka tiga juta ton sementara kebutuhan kita 2,6 juta ton. Artinya, tidak ada lagi musim panceklik," kata Amran.

Meski begitu, kata Amran, pihaknya akan terus terjun ke lapangan untuk mengecek program tersebut dilaksanakan atau tidak. Dia juga meminta petani untuk terus bekerja keras dan meningkatkan hasil produksi.

"Pemerintah jamin akan membeli hasil produksi petani," kata Amran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com