Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 800 Pengusaha di Jateng yang Manfaatkan Program Pengampunan Pajak

Kompas.com - 01/09/2016, 07:30 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Sedikitnya 800 orang wajib pajak (WP) di Jawa Tengah telah memanfaatkan program pengampunan pajak atau tax amnesty sejak program itu diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo per Juli lalu.

Menurut Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jawa Tengah I, Awan Nurmawan Nuh, jumlah tersebut menunjukkan keberhasilan sosialisasi program ini.

"Acara ini juga bagian kecil saja yang sudah kami lakukan. Sosialisasi seperti ini penting, supaya masyarakat paham," kata Awan, di sela "Gathering Tax Amnesty" di Ungaran, Rabu (31/8/2016).

Awan mengatakan, wajib pajak yang memanfaatkan amnesti pajak ini sebagian besar didominasi wajib pajak besar. Menurut dia, kesempatan sosialisasi semestinya dimanfaatkan oleh wajib pajak untuk aktif mengejar petugas pajak.

Sebab tugas utama petugas pajak adalah memberikan pelayanan dan memfasilitasi wajib pajak yang akan melaksanakan kewajibannya.

"Jadi sebenarnya program ini hak wajib pajak, bukan kewajiban. Ini kesempatan baik karena pemerintah bisa mengampuni pajak yang dahulu belum dibayar," imbuhnya.

Sementara itu Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Salatiga, Toto Hendiarto mengungkapkan, pada 2016 ini pihaknya ditarget bisa menghimpun pajak sebesar Rp 943 miliar. "Saat ini target sudah berjalan 39,76 persen," kata Toto.

Bupati Semarang Mundjirin dalam sambutannya di acara tersebut mengajak para wajib pajak untuk memanfaatkan program ini. Dia juga mengkritik kebiasaan sebagian pengusaha yang memarkir hartanya diluar negeri, lantaran akan menguntungkan negara lain.

"Sudah saatnya warga Negara Indonesia membangun bangsanya sendiri bukan membangun di negara luar. Karakter masyarakat, memang senang menyimpan barang tetapi tidak dilaporkan," kata Mundjirin.

Pihaknya optimistis apabila program pengampunan pajak ini berjalan, tidak hanya sekadar dana dari luar negeri saja yang terkumpul, melainkan juga dana dari dalam negeri. "Jangan ada pro dan kontra, ini salah satu program yang bagus," imbuhnya.

Kompas TV Tax Amnesty (Masih) Gagal Capai Target

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Whats New
Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Whats New
Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Whats New
Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Whats New
Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, KemenKopUKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, KemenKopUKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Whats New
Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Whats New
Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

Whats New
RUPST MPXL Sepakati Pembagian Dividen dan Tambah Komisaris

RUPST MPXL Sepakati Pembagian Dividen dan Tambah Komisaris

Whats New
KAI Properti Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Cek Posisi dan Syaratnya

KAI Properti Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com