Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov Kepri Ingin Ada Sekolah Kemaritiman di Tanjung Uban

Kompas.com - 03/09/2016, 10:01 WIB
Kris R Mada

Penulis

BATAM, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau mengusulkan pendirian sekolah kemaritiman di Tanjung Uban, Bintan, Kepulauan Riau.

Selain melatih para pelaut, sekolah itu juga akan memaksimalkan potensi provinsi itu, yang 97 persen wilayahnya berupa laut.

Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun mengatakan, sekolah itu terutama akan menjadi pusat pendidikan dan pelatihan calon pelaut.

Para pelaut yang akan meningkatkan kompetensi juga bisa dilatih di sana. “Cocok dibuat di Tanjung Uban, Sebelum pelabuhan lain ada di Kepri, Tanjung Uban jadi pelabuhan utama” ujarnya, Sabtu (3/9/2016), di Batam, Kepulauan Riau.

Tanjung Uban diusulkan tidak hanya karena di sana masih ada pelabuhan yang disinggahi kapal aneka fungsi dan ukuran.

Tanjung Uban juga dekat Singapura, salah satu pelabuhan tersibuk di kawasan ini. Di Singapura, puluhan ribu pelaut Indonesia mencari kerja.

“Setiap periode tertentu, mereka harus meningkatkan atau memperbarui kompetensi agar bisa tetap memenuhi standard. Kalau tidak memenuhi standard, mereka tidak bisa kerja,” ujar mantan nakhoda itu.

Para pelaut Indonesia di Singapura itu akan kesulitan jika harus pulang lama dan jauh dari Singapura. Sampai saat ini, Lembaga pendidikan di Indonesia yang berkapasitas besar dan bisa mengeluarkan sertifikat-sertifikat itu jauh dari Singapura.

Lembaga-lembaga itu adalah Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, Balai Besar Peningkatan Penyegaran dan Pendidikan Ilmu Pelayaran (BP3IP) Jakarta, Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang, PIP Makassar, Politeknik Pelyaran (Poltekpel) Surabaya, Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Tangerang, BP2IP Barombong, BP2IP Sorong, dan BP2IP Malahayati.

Nurdin mengatakan, sekolah kemaritiman Tanjung Uban tidak hanya untuk pelatihan pelaut. Sekolah itu juga akan menjadi pusat pendidikan kemaritiman yang akan membantu memaksimal potensi Kepri.

“Provinsi ini mayoritas wilayahnya laut. Anak-anak Kepri harus didorong untuk menguasai kemaritiman,” kata dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com