Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batubara Terpukul, Realisasi PNBP Pertambangan Baru Rp 16,4 Triliun

Kompas.com - 05/09/2016, 19:30 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) mencatat, realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sektor pertambangan baru mencapai Rp 16,4 triliun. Artinya, masih jauh dari target yang sudah disepakati.

"Ini baru 54,6 persen dari target dalam APBNP 2016 yakni Rp 30,1 triliun," ujar Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Bambang Gatot saat rapat dengan Badan Anggaran DPR, Jakarta, Senin (5/9/2016).

Masih minimnya realisasi PNBP sektor pertambangan tidak terlepas dari penurunan harga komoditas terutama harga batubara.

Hal itu begitu signifikan lantaran pendapatan PNBP batubara menyumbang 80 persen dari penerimaan PNBP sektor pertambangan.

Secara historis, penerimaan PNBP sektor pertambangan sempat mencapai Rp 35 triliun pada periode 2014, atau naik signifikan dari 2012 yang hanya Rp 24 triliun.

Sedangkan pada 2015, realisasi PNBP sektor tambang terjun menjadi Rp 29,3 triliun. Anjloknya harga komoditas menjadi faktor tenggelamnya sektor pertambangan nasional.

Sampai akhir tahun ini, Kementerian ESDM akan melakukan berbagai langkah untuk menggenjot penerimaan PNBP 2017.

"Kami sampaikan antara lain kewajiban PNBP dibayar di depan sebelum lakukan pengapalan, percepat proses amandemen batubara, intensifikasi dan sinkronisasi dengan Kemenkeu dalam tata cara pembayaran," kata Bambang.

Kompas TV Danau Tomasu Bekas Tambang Batubara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com