Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Minta "Dwell Time" di Pelabuhan Tanjung Perak Jadi 4 Hari

Kompas.com - 09/09/2016, 07:00 WIB
Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta dwell time di pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, dipercepat menjadi empat hari dari sebelumnya enam hari.

Dwell time adalah waktu tunggu barang untuk bongkar muat di pelabuhan.

"Kalau bisa maksimal empat hari, bagaimanapun caranya harus meniru pelabuhan di negara lain yang lebih cepat demi efisiensi," kata Menhub Budi Karya di dermaga Teluk Lamong, Surabaya, Kamis (8/9/2016).

Menurut Budi, percepatan waktu tunggu barang di Pelabuhan Tanjung Perak adalah bentuk pelayanan publik kepada pengguna pelabuhan.

Dia menilai, Pelabuhan Tanjung Perak adalah pintu masuk perekonomian di Indonesia bagian timur. Oleh sebab itu, pelayanannya harus maksimal.

Budi mengaku mendapatkan tugas khusus untuk melakukan deregulasi sistem kepelabuhan. Tujuannya untuk mempercepat sarana dan prasarana aktivitas perekonomian, termasuk mempersingkat dwell time di pelabuhan. 

Direktur Tehnik dan Teknologi Informasi PT Pelindo III, Husein Latif, membeberkan alasan lamanya dwell time di Pelabuhan Tanjung Perak.

Menurut dia, pemeriksaan barang dan dokumen oleh pihak yang berwenang, seperti bea cukai, memang membutuhkan waktu lama.

"Kalau waktu tunggukapal kami bisa nol hari untuk kapal internasional, kalau kapal curah bisa sehari atau dua hari," ujarnya.

Kompas TV Jokowi Ancam Percepatan Bongkar Muat Kapal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com