Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Distribusi Tertutup Diklaim Bisa Tekan Kebocoran Elpiji Bersubsidi

Kompas.com - 19/09/2016, 16:04 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah saat ini tengah melakukan proyek percontohan implementasi distribusi tertutup elpiji (LPG) 3 kilogram (Kg) di Tarakan, Kalimantan Utara.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) IGN Wiratmaja Puja menyampaikan, mulai tahun 2017 penerapan distribusi tertutup LPG 3 Kg akan diperluas secara bertahap di seluruh wilayah Indonesia.

Wiratmaja mengatakan, keuntungan dari distribusi tertutup ini adalah masyarakat mendapatkan jaminan pasokan dan harga LPG 3 Kg.

Pemerintah menjanjikan, masyarakat tidak akan mendapatkan LPG 3 Kg dengan harga lebih tinggi dari harga eceran tertinggi (HET) dengan distribusi tertutup ini.

Distribusi tertutup ini juga menguntungkan bagi negara. Wiratmaja menaksir, penghematan subsidi dengan distribusi tertutup antara Rp 13 triliun hingga Rp 18 triliun.

Selain itu, kebocoran penggunaan LPG bersubsidi juga bisa ditekan. “Kuota LPG bersubsidi 6,9 juta ton per tahun. Dari situ kebocorannya sekitar 10 persen (690.000 ton). Kami harapkan, setelah penerapan distribusi tertutup, kebocoran itu bisa ditekan,” kata Wiratmaja ditemui di Gedung DPR usai rapat dengan Badan Anggaran DPR-RI, Jakarta, Senin (19/9/2016).

Wiratmaja mengatakan, kebocoran penggunaan LPG 3 Kg antara lain terjadi pada pengoplosan LPG tabung 3 Kg atau tabung melon untuk diisikan ke tabung 12 Kg.

Di samping itu, kebocoran penggunaan LPG 3 Kg juga terjadi karena LPG bersubsidi ini digunakan oleh restoran dan hotel.

Tahun ini, kata Wiratmaja, pemerintah mengalokasikan sekitar Rp 28,8 triliun anggaran subsidi LPG 3 Kg.

Jika nantinya ketentuan mengenai penerima LPG 3 Kg diubah menjadi hanya orang miskin saja yang berhak menerima, maka kebutuhan subsidi LPG 3 Kg diperkirakan hanya sekitar Rp 10 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com