Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golden Energy Mines Akan Tingkatkan Produksi Batubara hingga 12 Juta Ton

Kompas.com - 20/09/2016, 18:30 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) memperoleh persetujuan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk menambah produksi tambang batubara atas area konsesinya seluas 24.100 hektar milik PT Borneo Indobara (BIB) yang berada di Kalimantan Selatan. 

Dengan demikian, produksi perseroan menjadi sebesar 7,5 juta ton per tahun.

"Area konsesi BIB merupakan tambang yang potensial karena memiliki rata-rata stripping ratio tambang yang rendah dan sumber daya yang luas," ujar Presiden Direktur GEMS Fuganto Widjaja dalam keterangan tertulisnya, Selasa (20/9/2016).

Menurut Fuganto, persetujuan dari Kementerian ESDM merupakan langkah yang signifikan bagi rencana GEMS untuk meningkatkan produksi BIB sebesar 12 juta ton per tahun untuk memenuhi pesatnya pertumbuhan pemintaan batubara di Indonesia dan memberikan posisi yang lebih baik dalam keadaan harga batubara yang sedang membaik akhir-akhir ini.

"Permintaan terhadap batubara BIB berdasarkan jenis batubara BIB4200 selama beberapa tahun telah mengalami peningkatan dan permintaan yang berkelanjutan baik dari pasar domestik ataupun pasar internasional, seperti China, India, dan Asia Tenggara," sebut Fuganto.

Fuganto menambahkan, area konsesi BIB merupakan cadangan batubara terbesar di dalam GEMS, dengan estimasi 1,78 miliar ton cadangan batubara.

GEMS juga memiliki dua area konsesi lainnya. Yang pertama berada di Jambi, dan yang kedua ada di Kalimantan Tengah dengan estimasi cadangan batubara masing-masing sebesar 256 metrik ton (MT) dan 77 MT.

Untuk mendukung peningkatan produksi batubara BIB, GEMS telah memiliki infrastruktur penunjang untuk menghasilkan biaya terbaik dan menghemat waktu dalam proses pengapalan batubara.

Infrastuktur transportasi GEMS juga meliputi aset-aset strategis lainnya, seperti pelabuhan khusus dan jalan hauling yang dikendalikan oleh BIB.

Secara bersama-sama, aset-aset ini membantu GEMS untuk mengontrol jadwal pengapalan batubara, meningkatkan efisiensi transportasi batubara, dan meminimalkan risiko keterlambatan dibandingkan dengan kompetitor lainnya yang menggunakan jalan dan pelabuhan milik publik.

"Pelabuhan milik GEMS berada lebih kurang 25 km dari lokasi tambang, dan itu berarti lebih dekat dibandingkan dengan lokasi tambang milik kompetitor lainnya di Kalimantan Selatan," tutur Fuganto.

Sekadar informasi, GEMS adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dan perdagangan hasil tambang serta perdagangan lainnya yang merupakan bagian dari kelompok usaha Sinar Mas.

Kompas TV Kesadaran Lingkusan Tekan Permintaan Batu Bara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com