JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman memprediksi fenomena alam La Nina akan memengaruhi produksi gula nasional.
Mentan menjelaskan, hingga kini produksi gula berasal dari tebu yang menghasilkan rendemen. Saat La Nina datang, rendemen tebu biasanya akan menurun.
Dengan turunnya rendemen tebu, maka akan mempengaruhi produksi gula secara signifikan.
"Pada tahun lalu, produksi gula mencapai 2,5 juta ton, sedangkan tahun ini diprediksi sebesar 2,2 juta ton," ujar Amran di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (20/9/2016).
Menurut Menteri asal Bone, Sulawesi Selatan itu, penurunan produksi memang kerap terjadi saat fenomena La Nina datang.
La Nina merupakan fenomena mendinginnya suhu muka laut di Samudera Pasifik area khatulistiwa, yang mendorong bertambahnya suplai uap air bagi Indonesia. Curah hujan pun akan cenderung meningkat.
Untuk meminimalisir dampak fenomena alam tersebut, Amran menjelaskan pihaknya akan memperluas areal tanam tebu agar produksi meningkat.
"Kami ada program yang selesai pada empat hingga lima tahun ke depan, yakni perluasan lahan 380 hektare lahan tebu," ungkap Amran.
Untuk memudahkan dan mempercepat produksi, lahan yang diperluas merupakan lahan yang ada di sekitar pabrik-pabrik gula yang telah beroperasi di Indonesia.
Beberapa lokasi di antaranya adalah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Lampung. Perluasan lahan di Pulau Jawa pun akan menggandeng BUMN Perhutani.
Adapun terkait impor gula, Amran sangat mendukung apabila importir gula diwajibkan untuk membuka lahan penanaman tebu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.