Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Bangladesh, Indonesia Siap Ekspor Kereta ke Sri Lanka

Kompas.com - 21/09/2016, 05:56 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Industri Kereta Api (INKA) tengah mempersiapkan diri untuk mengekspor kereta rel diesel elektrik (KRDE) dengan nilai 70 juta dollar AS ke Sri Lanka.

Direktur Keuangan dan SDM INKA Mohamad Nur Sodiq mengatakan, saat ini prosesnya sedang berjalan dan tinggal mengajukan penawaran.

"Sudah tinggal masukan penawaran. Semua persyaratan sudah terpenuhi, tinggal minta dukungan untuk buyers credit dari program National Interest Account (NIA)," kata Mohamad Nur Sodiq usai bertemu Menteri Perindustrian di Kementerian Perindustrian Jakarta, Selasa (20/9/2016).

Dia menambahkan, dalam proyek tersebut tidak semata-mata aspek teknis pembuatan kereta, tetapi juga pendanaannya atau buyers credit.

"Jadi nanti ada kerja sama antara kedua negara, kemudian dari INKA dengan Srilanka Railways jadi kerjasama government to government, ini kereta rel diesel yang nilainya lebih tinggi dari pada kereta penumpang dan untuk bisa eksis kita minta support dari semua pihak termasuk Kementerian Perindustrian dalam program pendanaan untuk ekspor" tambahnya.

Menurut Sodiq, Sri Lanka merupakan pasar baru bagi INKA di kawasan Asia Selatan. Kebutuhan kereta di negara-negara tersebut kebanyakan dipenuhi oleh produk-produk dari India.

"Ini sebetulnya pangsa baru kawasan Asia Selatan yang selama ini dipenuhi oleh produk-produk dari India dan sekarang Indonesia sudah masuk, sukses story-nya adalah dari Bangladesh," kata Sodiq.

Peluang ekspor sebenarnya cukup terbuka jadi di kawasan Asia Selatan dan pihaknya berharap bisa memenuhi semua pasar yang ada di sana.

Tingkat komponen dalam negeri (TKDN) kereta yang akan diekspor ke Sri Lanka tersebut mencapai 45 persen, sehingga produknya benar-benar dapat merepresentasikan karya anak bangsa. "Kami siap membawa terbang Indonesia ke mancanegara," pungkas Sodiq.

Sebelumnya, INKA berhasil memenangkan tender pengadaan kereta penumpang berbagai tipe sebanyak 150 gerbong di Bangladesh setelah mengalahkan beberapa produsen kereta dari India dan China.

Saat ini akan dilanjutkan pada tahap ke dua dengan pembuatan 250 gerbong. Tak hanya Bangladesh, kereta produksi INKA sendiri telah digunakan di beberapa negara lainnya, seperti di Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, Australia dan kawasan Afrika Utara.

"Target tahun depan, perusahaan akan melakukan penetrasi pasar ke Myanmar dan Sri Lanka," tambah Sodiq.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Whats New
Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKM Pundi Mataran Pati

OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKM Pundi Mataran Pati

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com