Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Bahan Dasar Karet Masih Sedikit di Indonesia

Kompas.com - 21/09/2016, 08:12 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada peluang besar untuk pengembangan industri karet hilir di dalam negeri. Hal itu disebabkan karena Indonesia merupakan salah satu negara utama penghasil karet alam dengan produksi melebihi 3 juta ton per tahun.

Menteri Perinduatrian Airlangga Hartarto menyampaikan produksi karet alam nasional masih dapat ditingkatkan mengingat potensi lahan yang ada mencapai 3,5 juta hektar.

"Selain itu, pertumbuhan tersebut bisa didukung oleh program-program penelitian dan pengembangan yang dilakukan baik oleh pemerintah, institusi pendidikan maupun pihak swasta,” tuturnya di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (20/9/2016).

Namun demikian, konsumsi karet alam domestik untuk memproduksi barang-barang bernilai tambah tinggi hanya sekitar 20 persen dari total produksi nasional.

“Tingkat konsumsi domestik ini masih jauh dibawah Malaysia, China dan India yang menyerap lebih dari 40 persen hasil produksinya,” ungkap Airlangga.

Mengenai kondisi tersebut, pemerintah telah memandang bahwa langkah-langkah untuk peningkatan konsumsi karet alam dalam negeri perlu segera dilakukan sehingga meningkatkan nilai tambah potensi sumber daya alam nasional.

Peningkatan konsumsi karet Pada kesempatan yang sama, Direktur Industri Kimia Hilir Kemenperin Teddy C Sianturi mengatakan, upaya peningkatan konsumsi karet alam dalam negeri perlu didukung dengan kemampuan industri nasional dalam menyerap karet alam. 

“Konsumsi karet alam yang saat ini sebesar 580 ribu ton per tahun masih berpotensi untuk ditingkatkan,” ujarnya.

Upaya yang perlu dilakukan, antara lain melalui intensifikasi maupun ekstensifikasi eskpor barang karetserta menciptakan cabang-cabang industri baru seperti industri ban pesawat dan vulkanisir pesawat terbang yang berpotensi menyerap karet alam dan menghasilkan devisa nasional.

“Kami juga telah melakukan dengan penguatan struktur industri barang-barang karet, pemberian insentif untuk industri berteknologi tinggi maupun industri berorientasi ekspor, serta pengembangan kawasan industri,” paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com