Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Fed Diharapkan Tak Naikkan Suku Bunga

Kompas.com - 21/09/2016, 09:33 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

WASHINGTON, KOMPAS.com - Bank sentral AS Federal Reserve melakukan pertemuan Federal Open Meeting Committe pada hari ini, Rabu (21/9/2016). Pasar pun mengharapkan The Fed tidak menaikkan suku bunga acuan lantaran kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya menggembirakan.

Data menunjukkan inflasi masih rendah dan ada penurunan belanja konsumen pada bulan Agustus 2016 lalu. Dalam pertemuan FOMC bulan lalu, Gubernur The Fed Janet Yellen menyatakan kondisi mendukung untuk kenaikan suku bunga, termasuk peningkatan pada pasar tenaga kerja.

Saat itu, ada keyakinan kuat The Fed akan menaikkan suku bunga dari level saat ini yakni 0,25 persen-0,50 persen. Namun, data ekonomi yang lemah sejak saat itu membuat pasar hanya menaruh 15 persen keyakinan adanya kenaikan suku bunga.

"Tampaknya setiap kali The Fed mengeluarkan wacana kenaikan suku bunga, data ekonomi akan lemah dengan cepat. Ini membuat kesempatan kenaikan yang sebenarnya menjadi terjal," ujar Pedro da Costa dari Peterson Institute for International Economics seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu.

Da Costa memprediksi kenaikan Fed Fund Rate terjadi bulan ini. Namun, banyak pula analis yang memprediksi kenaikan suku bunga acuan akan terjadi pada bulan Desember 2016 dan tak sedikit yang menyatakan ketidakpastian ekonomi AS dan global terus membayangi keputusan The Fed.

"Kami tidak mengekspektasi perubahan kebijakan The Fed. Kami terus memprediksi tidak ada perubahan kebijakan suku bunga tahun ini. Kami yakin gerakan The Fed selanjutnya adalah memangkas suku bunga di 2017," ungkap Jason Schenker dari Prestige Economics.

Tiga pekan lalu, Yellen dengan jelas menyatakan bahwa ia merasa waktu untuk menaikkan suku bunga sudah tiba. Menurut dia, pasar tenaga kerja dan outlook inflasi menjadi acuan keyakinannya bahwa suku bunga sepatutnya disesuaikan.

Akan tetapi, sejak saat itu data tidak mendukung pandangan itu. Penciptaan lapangan kerja relatif baik dan pasar perumahan pun solid, namun produksi industri dan konsumsi rumah tangga masih lemah.

Kompas TV The Fed Naikkan Bunga?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com