Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkatkan Konektivitas di Pedalaman, Kemenhub Gagas "Tol Udara'

Kompas.com - 22/09/2016, 16:57 WIB
Bambang P. Jatmiko

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan akan menginisiasi tol udara untuk meningkatkan konektivitas barang dan orang di kawasan terpencil yang sulit diakses dengan jalur darat dan air. Gagasan tol udara diharapkan bisa direalisasikan pada tahun depan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan salah satu wilayah yang membutuhkan tol udara adalah Papua.

Dengan kontur geografis yang bergunung-gunung, akan sangat sulit menggerakkan perekonomian di daerah pedalaman jika menggunakan jalur darat.

"Karena itu, kami akan mengenalkan tol udara untuk melengkapi tol laut yang telah diperkenalkan sebelumnya," kata Budi Karya, Kamis (22/9/2016).

Menurut Budi Karya, tol udara di wilayah Papua akan difokuskan pada dua bandara. Selain Sentani di Jayapura, bandara yang akan dijadikan hub adalah Timika.

Dari Timika, barang-barang akan diterbangkan ke wilayah-wilayah yang terpencil di pegunungan dengan menggunakan pesawat berukuran kecil.

Untuk mendukung rencana tersebut, Kementerian Perhubungan berencana akan memberikan subsidi angkutan barang melalui udara.

Dengan mekanisme ini, harga barang di wilayah pegunungan di Papua akan bisa ditekan.

"Selama ini subsidi hanya diberikan untuk penumpang pesawat rute perintis. Dengan adanya tol udara, subsidi juga akan diberikan untuk barang yang diangkut dengan pesawat di rute-rute perintis agar harga barang di pedalaman bisa turun," katanya

Terkait dengan rencana tersebut, hari ini Menhub meninjau enam bandara di kawasan Papua. Enam bandara yang dikunjungi adalah Bandara Moses Kilangin Timika, Bandara Ilaga, Puncak, Bandara Dekai Yahukimo, Bandara Wamena, Bandara Sentani Jayapura dan Bandara Domine Eduard Osok Sorong.

Dari bandara-bandara yang dikunjungi itu, ada beberapa yang membutuhkan pengembangan. Seperti Bandara Ilaga, membutuhkan penambahan panjang untuk landasan pacunya dari saat ini 600 meter menjadi 2.500 meter.

"Dengan kunjungan ini, kami bisa melihat fakta yang terjadi di lapangan mengenai kondisi bandara yang ada," pungkas Menhub.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com