Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada 27-29 September, KAI Berikan Tiket Promo Rp 28.945

Kompas.com - 22/09/2016, 17:05 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) kembali memberikan tiket promo dengan harga sebesar Rp 28.945 untuk kereta api komersial jarak dan menengah di semua kelas. Tiket promo tersebut diberikan dalam menyambut HUT kereta api ke-71.

"Tiket promo juga diberikan sebagai bentuk apresiasi PT KAI kepada pelanggan atau pengguna jasa kereta api yang telah menggunakan kereta api menjadi transportasi favorit," ujar Vice Presiden Public Relation, Agus Komarudin, dalam keterangan tertulis, Jakarta, Kamis (22/9/2016).

Agus mengatakan, dalam promo tersebut KAI telah menyiapkan 18.000 tempat duduk dan bisa dipesan mulai tanggal 24-29 September 2016 dengan tanggal keberangkatan kereta api pada 27-29 September 2016.

Pemesanan tiket promo tersebut, tidak dapat dipesan melalui oket stasiun, agen, channel eksternal dan vending machine, melainkan hanya bisa dipesan melalui Contact Center 121, Aplikasi KAI Access dan tiket.kereta-api.co.id.

Agus juga mengatakan, tiket promo tersebut bisa dibatalkan dan dijadwal ulang menjadi tarif selain promo. Namun, tarif promo tersebut tidak digabungkan dengan promo lainnya.

Adapun jurusan kereta api yang terdapat dalam promo tersebut antara lain:

1. Argo Anggrek: Surabaya Pasar Turi-Gambir, pulang pergi (pp)

2. Argo Wilis: Surabaya Gubeng- Bandung pp

3. Argo Lawu: Solo Balapan-Gambir pp

4. Argo Dwipangga: Solo Balapan-Gambir pp

5. Gajayana: Malang- Gambir pp 6. Bima: Malang-Gambir pp

7. Sembrani: Surabaya Pasar Turi-Gambir pp

8. Turangga: Surabaya Gubeng-Bandung pp

9. Taksaka: Yogyakarta-Gambir pp

10. Bangunkarta: Surabaya Gubeng-Gambir pp 

Halaman:


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com