JAKARTA, KOMPAS.com - Penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akibat sentimen positif Federal Reserve yang mempertahankan tingkat suku bunga dinilai sudah rampung, sehingga laju indeks menjadi rentan terhadap potensi koreksi ke bawah 5.300.
Analis Senior PT HD Capital Tbk, Yuganur Wijanarko, menilai, keadaan jenuh beli pada laju IHSG setelah kenaikan cukup tinggi dan rampungnya euforia pada sentimen The Fed memberikan alasan kuat bagi kaum bearish untuk melakukan aksi jual.
"IHSG rentan untuk terkoreksi hingga level di bawah 5.300. Jika itu terjadi, direkomendasikan akumulasi untuk kontinuasi kenaikan berikutnya," papar Yuganur dalam risetnya, Jumat (23/9/2016).
Adanya potensi koreksi pada perdagangan jelang akhir pekan ini, patut direspons para pelaku pasar dengan mengakumulasi empat saham berikut ini.
1. Saham PT Bank Mandiri Tbk (Persero) Tbk (BMRI) dengan target trading di level Rp 11.800.
Secara teknikal, pola perbaikan tren jangka pendek dan menengah pada emiten perbankan BUMN ini membuatnya menarik untuk diakumulasi, melihat kinerja ekspektasi earnings di 2016-2017 ada pada skenario kenaikan menuju resistance psikologis di level Rp 11.800.
2. Saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan target trading di level Rp 1.230.
Harga komoditas dunia yang berada pada level terendah sejak 10 tahun terakhir dan valuasi sektor yang cukup murah, membuat emiten pertambangan ini menarik untuk diakumulasi secara jangka menengah pada level Rp 1.230.
3. Saham PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) dengan target trading di level Rp 540.
Secara teknikal, perbaikan tren jangka pendek dan menengah pada emiten konstruksi ini dapat digunakan sebagai peluang akumulasi untuk kontinuasi kenaikan menuju level Rp 540.
4. Saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dengan target trading di level Rp 2.200.
Pola perbaikan momentum dalam tren jangka pendek dan menengah pada emiten properti ini dapat digunakan sebagai peluang trading mengikuti kontinuasi kenaikan berikutnya menuju resisten psikologis di level Rp 2.200.