Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Fed Tahan Suku Bunga, Harga Emas Dunia Kinclong

Kompas.com - 23/09/2016, 14:37 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Harga emas dunia semakin cemerlang sejalan dengan keputusan bank sentral AS Federal Reserve untuk menahan suku bunga acuan Fed Fund Rate.

Penguatan ini pun merupakan penguatan mingguan tertinggi sejak bulan Juli 2016. Emas bullion alias emas murni untuk pengiriman segera diperdagangkan pada posisi 1.336,95 dollar AS per ons di Singapura, Jumat (23/9/2016) setelah mengalami penguatan selama empat hari.

Selama sepekan ini, harga emas telah menguat 2 persen. Penguatan itu adalah yang tertinggi sejak 29 Juli 2016. Diprediksi harga emas pun akan terus menanjak dalam reli terpanjang sejak tahun 2011 di mana kala itu harga emas mencapai rekornya.

Pada Rabu (21/9/2016) waktu setempat, The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuan. Selain itu, bank sentral Jepang Bank of Japan (BoJ) pun menggenjot fokus stimulusnya dan bank sentral Eropa European Central Bank (ECB) diprediksi akan mempertahankan arah pelonggaran kebijakan moneternya.

Berbagai upaya yang ditempuh bank sentral utama dunia tersebut untuk mendorong pertumbuhan, baik melalui menaikkan atau menurunkan suku bunga acuan dan pembelian aset akhirnya mendorong permintaan emas.

"Kebijakan The Fed mendorong minat investor terhadap emas. Meski ada pemangkasan outlook suku bunga The Fed dan melemahnya dollar AS memberi banyak dampak, namuu berlanjutnya upaya Bank of Japan untuk mendorong stimulus ekonomi juga membantu," tulis Australia & New Zealand Banking Group Ltd dalam catatannya seperti dikutip dari The Straits Times, Jumat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com