Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Berjaya, Ericsson Kini Harus Tutup Pabrik dan PHK Ribuan Karyawan

Kompas.com - 23/09/2016, 15:43 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

STOCKHOLM, KOMPAS.com – Perusahaan produsen perlengkapan telekomunikasi asal Swedia Ericsson AG mengumumkan bakal menutup pabrik dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap setidaknya 3.000 orang karyawannya di seluruh dunia.

Hal ini sejalan dengan upaya penghematan biaya yang sedang dilakukan perusahaan yang produk ponselnya pernah berjaya di era 1990-an tersebut.

Namun demikian, Ericsson menyatakan pabriknya yang berlokasi di Swedia tidak akan ditutup. Mengutip Bloomberg, Jumat (23/9/2016), Ericsson susah payah bertahan di tengah perlambatan permintaan dan ketatnya persaingan yang berdampak pada laba.

CEO Ericsson pun terpaksa mundur pada bulan Juli 2016 lalu dan penghematan biaya ditargetkan mencapai 9 miliar kronor atau setara 1,05 miliar dollar AS per tahun pada tahun 2017.

Surat kabar setempat Svenska Dagbladet melaporkan bahwa Ericsson berencana melakukan PHK terhadap 3.000 karyawan.

“Kami akan menangani ini berdasarkan negara per negara dan terhadap karyawan kami. Perwakilan serikat pekerja akan selalu diinformasikan terlebih dahulu. Kami memiliki pabrik besar di Swedia yang tidak termasuk dalam rencana penghematan biaya,” kata pihak Ericsson dalam pernyataan tertulisnya.

Ericsson mengalami periode penuh turbulensi. Ericsson pun mengalami krisis kepemimpinan dan harus segera mencari pengganti Hans Vestberg yang mundur dari jabatannya sebagai CEO karena susahnya menggenjot pendapatan dan laba.

Saham Ericsson sempat naik 2,7 persen menjadi 59,60 kronor per lembar saham pada perdagangan Kamis (22/9/2016), namun keseluruhan sudah anjlok 28 persen tahun ini.

Svenska Dagbladet mewartakan, kemungkinan Ericsson akan menutup pabrik di Boraas dan Kumla yang berarti mengakhiri 144 tahun produksinya di Swedia.

Kedua lokasi pabrik tersebut mempekerjakan setidaknya 1.200 orang karyawan. Selain itu, kabarnya bakal ada juga pemangkasan di beberapa unit produksi, seperti misalnya riset dan pengembangan.

Dengan demikian, jika digabungkan, akan ada sekira 3.000 orang karyawan yang akan terkena PHK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com