Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Anjlok, Pendapatan Elnusa Terkoreksi

Kompas.com - 26/09/2016, 16:30 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Elnusa Tbk (ELSA), perusahaan penyedia jasa energi, mengalami koreksi pendapatan usaha sebesar 5,1 persen menjadi Rp 1,7 triliun di semester I 2016 dari Rp 1,8 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.

Salah satu penyebabnya yakni turunnya harga minyak dunia. Seperti diketahui, saat ini harga minyak dunia berada di kisaran di bawah 50 dollar AS per barel.

Sedangkan Badan Energi Internasional, IEA, sebelumnya mengatakan jika harga minyak mentah dunia akan tetap rendah hingga tahun depan, seperti dikutip dari AFP.

Dalam paparannya, koreksi pendapatan usaha membuat laba bersih Elnusa hanya mencatatkan peningkatan laba bersih di semester I 2016 sebesar 9,2 persen menjadi Rp 145 miliar dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 133 miliar.

"Kondisi perekonomian global dan harga minyak memang belum cukup stabil sehingga berdampak pada penurunan pendapatan usaha kami," kata  Direktur Keuangan Elnusa, Budi Rahardjo, dalam keterbukaan informasi, Senin (26/9/2016).

"Namun dengan manajemen bisnis yang baik membuat kami mampu bertahan bahkan relatif lebih baik dibanding perusahaan lain."

Budi menuturkan, efisiensi struktur biaya menjadi strategi yang tidak dapat dihindari dalam menyikapi situasi industri seperti ini.

Elnusa mampu menekan beban pokok pendapatan sebesar 8,0 persen sehingga menghasilkan peningkatan laba kotor sebesar 9,7 persen menjadi Rp 324 miliar.

Laporan perseroan menunjukkan laba usaha melonjak 35,8 persen menjadi Rp 232 miliar karena penurunan beban usaha sebesar 35 persen yang juga menghasilkan peningkatan EBITDA ((laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi) sebesar 23,6 persen menjadi Rp 377 miliar.

"Marjin laba kotor, laba usaha dan EBITDA juga membaik menjadi masing-masing 18,9 persen, 13,6 persen dan 22,0 persen," sebut Budi.

Budi menambahkan, nature of business Elnusa yang terdiferensiasi juga memberi keuntungan tersendiri bagi perseroan.

Sepanjang semester I 2016 ini menurunnya aktivitas bisnis jasa drilling & oilfield dapat diimbangi dengan tumbuhnya aktivitas jasa seismik, jasa distribusi dan logistik serta bisnis penunjang lain.

Bisnis-bisnis tersebut dikelola oleh beberapa anak usaha Elnusa dan berkontribusi signifikan bagi bisnis perseroan secara keseluruhan.

"Penguatan sisi neraca keuangan juga menjadi fokus kami saat ini, karena tentu kuatnya neraca akan turut berimbas kepada ketahanan dan profitabilitas perseroan," lanjut Budi. 

Hal ini tercermin dari utang berbunga yang turun di akhir Juni 2016 sebesar 34,4 persen menjadi Rp 485 miliar. Dengan demikian, turut mengurangi beban keuangan Elnusa sepanjang semester I 2016.

Kompas TV Harga Minyak Dunia Kembali Anjlok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com