Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Naik 6 Persen Setelah OPEC Sepakat Batasi Produksi di November

Kompas.com - 29/09/2016, 10:42 WIB
Aprillia Ika

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak naik hampir enam persen pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat atau Kamis waktu Indonesia (29/9/2016).

Penyebabnya, negara-negara pengekspor minyak yang tergabung dalam Organization of the Petroleum Exporting Countries atau OPEC sepakat untuk membatasi produksi minyak mentah pada November 2016 mendatang.

Kesepakatan ini adalah kesepakatan pertama sejak 2008, dan semenjak pasar minyak dunia anjlok akibat berlebihnya pasokan.

OPEC setuju untuk membatasi produksi minyak di kisaran 32,5 juta barel sampai 33 juta barel per hari (bpd).

Kesepakatan tersebut terangkum sebagai hasil dari tiga hari pembicaraan International Energy Forum pada 26-28 September di Aljazair, ujar pejabat OPEC ke Reuters.

OPEC mengestimasi saat ini produksi rata-rata negara OPEC sekitar 33,24 bpd.

"Kami memutuskan untuk menurunkan produksi sekitar 700.000 bpd," kata Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanangeh.

Tapi, OPEC akan resmi menyetujui aneka level produksi per negara anggotanya pada pertemuan 30 November 2016 mendatang di Wina, lanjut pejabat OPEC.

Setelah nantinya mencapai target grup, OPEC akan mencari dukungan ke negara produsen minyak non-OPEC untuk bersama-sama menurunkan produksi minyak mentah dunia.

Minyak mentah Brent LCOc1 naik 2,72 dollar AS atau naik 5,9 persen ke level 48,69 dollar AS per barel.

Sedangkan West Texas Intermediate (WTI), minyak mentah AS, ditutup naik 2,38 dollar AS atau naik 5,3 persen ke level 47,05 dollar AS per barel.

Reli harga minyak menyengat bursa AS di Wall Street, sehingga indeks energi SPNY naik 4 persen sejak Januari 2016.

"Ini adalah kesepakatan bersejarah. Ini pertama kalinya OPEC dan non-OPEC akan bersama-sama dalam satu dekade. Seharusnya ini bisa membuat harga minyak kembali naik ke harga 60 dollar AS per barel," kata  Phil Flynn, analis di perusahaan broker berbasis di Chicago, Price Futures Group.

Kompas TV Bagaimana Harga Minyak Terbentuk?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Whats New
Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Spend Smart
Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com