STOCKHOLM, KOMPAS.com - Cuaca hangat pada musim gugur yang tidak biasa membuat laba raksasa ritel mode asal Swedia Hennes et Mauritz (H&M) menyusut. Pada Jumat (30/9/2016) waktu setempat, H&M melaporkan kinerja keuangannya untuk periode kuartal III 2016.
Laba bersih H&M pada periode tersebut tercatat sebesar 4,8 miliar kronor atau 500 juta euro. Capaian laba ini turun 9 persen secara tahunan apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
"Penjualan baik-baik saja di sebagian besar pasar hingga pertengahan Agustus 2016," kata CEO H&M Karl-Johan Persson seperti dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (1/10/2016).
Menurut Persson, penjualan selepas pertengahan Agustus 2016 secara negatif terimbas cuaca hangat yang tidak sesuai dengan musimnya yang terus berlanjut. Ini menyebabkan H&M menghadapi permulaan musim gugur yang menantang.
Selain itu, Persson juga menyalahkan penguatan kurs dollar AS yang menyebabkan laba melambat.
Pada bulan Juni 2016 lalu, H&M juga menyalahkan musim semi di Eropa yang ternyata masih dingin menyebabkan angka penjualan kurang menggembirakan. Meskipun demikian, H&M menyatakan memiliki pandangan yang positif terhadap peluang di tahun 2017, baik dari sisi penjualan maupun profitabilitas.
Hingga akhir tahun 2016, H&M menargetkan pengembangan di AS dan China dengan membuka masing-masing 30 dan 57 toko baru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.