Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rudiyanto
Direktur Panin Asset Management

Direktur Panin Asset Management salah satu perusahaan Manajer Investasi pengelola reksa dana terkemuka di Indonesia.
Wakil Ketua I Perkumpulan Wakil Manajer Investasi Indonesia periode 2019 - 2022 dan Wakil Ketua II Asosiasi Manajer Investasi Indonesia Periode 2021 - 2023.
Asesor di Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal Indonesia (LSPPMI) untuk izin WMI dan WAPERD.
Penulis buku Reksa Dana dan Obligasi yang diterbitkan Gramedia Elexmedia.
Tulisan merupakan pendapat pribadi

Apa Dampak Keberhasilan Amnesti Pajak terhadap Kinerja Reksa Dana?

Kompas.com - 03/10/2016, 10:05 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorBambang Priyo Jatmiko

KOMPAS.com - Walaupun baru berjalan 3 bulan, program amnesti pajak di Indonesia merupakan yang paling berhasil di seluruh dunia.

Dengan sisa waktu yang masih 6 bulan lagi, bisa dikatakan pencapaian ini masih bisa terus meningkat. Apakah keberhasilan ini bisa berdampak terhadap kinerja reksa dana?

Jika dibedah dalam angka, target amnesti pajak adalah Rp 4.000 triliun deklarasi, Rp 1.000 triliun repatriasi, dan Rp 165 triliun uang tebusan.

Berdasarkan situs pajak yang diakses tanggal 2 Oktober 2016 pukul 10.00 malam, total deklarasi adalah Rp 3.483 triliun yang merupakan penjumlahan dari Rp 2.533 triliun deklarasi dalam negeri dan Rp 951 triliun deklarasi luar negeri atau sekitar 87 persen dari target.

Sementara untuk repatriasi luar negeri adalah Rp 137 triliun hanya 13,7 persen dari target. Untuk uang tebusan sendiri, adalah Rp 93 triliun atau sekitar 53 persen dari target pemerintah.

Meskipun dalam hal repatriasi luar negeri masih jauh dari target dan diperkirakan akan sulit tercapai hingga akhir periode, ada kemungkinan sangat besar untuk deklarasi dan uang tebusan akan tercapai atau bahkan melebihi target yang ditetapkan.

Keberhasilan amnesti pajak ini juga tidak bisa hanya dilihat dari angka pencapaian, tetapi juga perluasan basis pajak untuk periode mendatang.

Dengan data harta yang lengkap, tentunya potensi penerimaan pajak bisa meningkat pada tahun-tahun mendatang. Dengan demikian, pendapatan negara dapat lebih berkesinambungan pada masa mendatang.

Dari sisi mata uang, dengan adanya ketentuan di mana harta deklarasi dalam negeri dan repatriasi luar negeri minimum 3 tahun disimpan di NKRI, maka potensi dana outflow dalam 3 tahun menjadi minimal. Untuk harta deklarasi luar negeri, juga ada kemungkinan masuk ke Indonesia.

Salah satu alasan nilai deklarasi luar negeri ini besar adalah untuk mencairkan investasi di luar negeri tidak mudah, ada pertimbangan kondisi ekonomi yang kurang baik dan prosedur pencairan yang membutuhkan waktu.

Selain itu, ada faktor kenyamanan karena sebagian wajib pajak juga memiliki kegiatan usaha di luar negeri sehingga sebagian dari harta tetap ditempatkan di luar negeri.

Meski demikian, ada potensi harta deklarasi luar negeri tersebut dibawa masuk pada periode-periode mendatang. Hal ini turut akan mendorong kestabilan atau bahkan penguatan mata uang Indonesia di masa yang akan datang.

Apakah penerimaan pajak yang meningkat dan mata uang yang stabil serta-merta dapat meningkatkan kinerja reksa dana? Jawabannya adalah bisa, tetapi tidak langsung.

Reksa dana berinvestasi pada saham dan obligasi. Untuk itu, yang perlu kita analisis adalah dampaknya terhadap saham dan obligasi itu sendiri.

Penerimaan pajak yang meningkat dapat membuat anggaran pemerintah lebih berkesinambungan. Dengan demikian, utang yang diterbitkan untuk menutupi defisit tidak terlalu besar dan alokasi dana bisa digunakan untuk membangun program infrastruktur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com