Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada "Tax Amnesty", Likuiditas Perbankan di Akhir 2016 Diperkirakan Meningkat

Kompas.com - 04/10/2016, 18:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memandang, likuiditas perbankan masih dalam kondisi yang baik dan sehat. Bahkan, kondisi likuiditas yang baik tersebut diprediksi tetap terjaga hingga akhir 2016.

Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Nelson Tampubolon, pada akhir 2016 likuiditas perbankan seharusnya melonggar.

Hal ini terkait dengan dana yang masuk ke Indonesia terkait penerapan kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty.

"Akhir tahun ini seharusnya likuiditas melonggar, karena setelah tax amnesty, repatriasi harus masuk sebelum Desember," kata Nelson di Jakarta, Selasa (4/10/2016).

Nelson menjelaskan, saat ini memang banyak wajib pajak yang baru mendeklarasikan hartanya.

Akan tetapi, untuk periode dana tebusan dua persen, peserta tax amnesty harus merepatriasi hartanya sebelum Desember. Dengan demikian, seharusnya likuiditas melonggar di akhir tahun.

Adapun terkait indikasi pengetatan likuiditas, Nelson mengakui kemungkinan terjadi di individual bank, terutama di Bank Pembangunan Daerah (BPD). Pasalnya, biasanya di akhir tahun belanja pemerintah daerah cukup tinggi.

Akan tetapi, menurut Nelson, biasanya hal tersebut sudah dapat dikelola dengan baik oleh BPD. Nelson berpandangan, BPD sudah berpengalaman dalam mengantisipasi kondisi seperti itu.

"Siklusnya selalu begitu. Desember itu selalu BPD menurun (likuiditasnya), tapi mereka selalu dapat mengatasi ini," tutur Nelson.

Kompas TV Malaysia Buka Pintu untuk Bank Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com