Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsultan Pajak Patok Tarif Tinggi untuk Konsultasi "Tax Amnesty"

Kompas.com - 05/10/2016, 08:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ternyata memang banyak yang mengambil untung ketiga hajat nasional bernama tax amnesty berlangsung. Tidak hanya pemerintah saja yang mendapat durian runtuh dari penerimaan pajak yang meningkat, konsultan pajak juga merasakan hal yang sama.

Seperti sedang mengambil kesempatan dalam kesempitan, banyak konsultan pajak yang mengambil keuntungan, dengan memasang tarif yang tinggi untuk setiap jasanya.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua Komdisi Tetap Perbankan dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Irman A. Zaharuddin. Dia mengaku, sulit mencari konsultan pajak ketika akan mengikuti tax amnesty.

Sejumlah konsultan mematok tarif tidak seperti biasanya, tidak wajar. "Saya sempat tanya ke tiga konsultan, tarif yang meeraka patok mahal sekali," katanya, Selasa (4/10) di Jakarta.

Bahkan, ada konsultan yang mematok tarif hingga Rp 250 juta untuk konsultasinya. Dari semua konsultan yang dia temui, rata-rata tarif yang harus dibayar mulai dari Rp 25 juta sampai paling tinggi Rp 250 juta.

Pengampunan pajak atau tax amnesty dianggap kebijakan yang tidak mudah untuk dipahami. Oleh karenanya, konsultan itu berani memasang tarif yang luar biasa, di atas biasanya.

Irman mengaku, akhirnya memilih konsultan dengan tarif yang paling murah. Menurutnya, keberadaan konsultan memang sangat diperlukan, agar Ia bisa mengikuti tax amnesty dengan perhitungan benar dan tepat waktu.

Ia menyarankan, agar pemerintah memberikan batasan untuk tarif konsultan pajak supaya tidak seenaknya memasang tarif. Dengan begitu, lebih banyak masyarakat yang ikut tax amnesty.

Terkait hal ini, Direktur Perpajakan Internasional John Hutagaol menghimbau para konsultan agar memasang tarif yang wajar. Dengan begitu, maka akan meringankan masyarakat yang ingin ikut tax amnesty.

Apalagi, tidak semua masyarakat yang ingin ikut tersebut memiliki kemampuan keuangan untuk memmbayar konsultan. (Asep Munazat Zatnika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber KONTAN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com