Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumber Penerimaan Negara Jadi Tantangan Ekonomi Indonesia

Kompas.com - 05/10/2016, 19:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Dunia dalam laporan terkininya yang bertajuk Laporan Perkembangan Ekonomi Asia Timur dan Pasifik menyatakan sumber penerimaan negara menjadi tantangan signifikan bagi Indonesia. Beberapa sumber penerimaan dipandang Bank Dunia masih lemah.

"Penerimaan dari sumber daya alam diproyeksikan terkontraksi pada 2016 dan penerimaan pajak masih tetap lemah, meskipun setelah adanya penghitungan terkait kondisi makroekonomi yang kurang menguntungkan", ujar Bank Dunia dalam laporannya, Rabu (5/10/2016).

Pada Juni 2016 lalu, pemerintah merevisi anggaran 2016. Akan tetapi, pemerintah juga memasang target yang tinggi dari pelaksanaan program pengampunan pajak atau tax amnesty yang berlangsung selama sembilan bulan.

Kemudian, pada bulan Juli 2016, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan pemangkasan anggaran dan ekspansi defisit fiskal menjadi 2,5 persen dari PDB.

Penyesuaian anggaran itu, kata Bank Dunia, sebagian besar terjadi di belanja publik, khususnya infrastruktur dan telah membatasi efektivitas kebijakan fiskal dalam mendukung pertumbuhan.

"Karena itu, RAPBN 2017 yang diajukan kepada parlemen pada pertengahan Agustus 2016 yang termasuk target penerimaan yang lebih pruden adalah langkah penting dalam memperbaiki rencana dan eksekusi fiskal," ungkap Bank Dunia.

Terkait pangan, Bank Dunia menyoroti kondisi kekeringan karena El Nino yang menyebabkan tertundanya masa tanam padi tahun 2016. Adapun La Nina diprediksi bakal menunda masa panen periode kedua.

Kondisi tersebut dapat berpengaruh pada produksi meski efeknya belum diketahui. Namun, upaya stabilitas harga beras membuat inflasi dari komponen itu tetap rendah sepanjang semester I 2016.

"Inflasi pangan untuk komoditas pangan lainnya tetap tinggi seperti tahun-tahun sebelumnya, merefleksikan kesempatan untuk melanjutkan kebijakan harga secara efektif ke area lainnya," ujar Bank Dunia.

Kompas TV BI Turunkan Proyeksi, Pertumbuhan Ekonomi Melambat?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com