Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos BCA: Kunci Pertumbuhan Kredit adalah Adanya Peningkatan Daya Beli Masyarakat

Kompas.com - 06/10/2016, 12:35 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiaatmadja memprediksikan permintaan kredit hingga akhir tahun ini masih akan mengalami pelemahan. Pelemahan tersebut bukan tanpa alasan, mengingat daya beli masyarakat saat ini masih terbilang belum optimal.

Rencana pemerintah menurunkan suku bunga pada akhir tahun ini pun diperkirakan tidak terlalu berdampak signifikan terhadap permintaan kredit.

"Perlu ada stimulus untuk meningkatkan daya beli masyarakat, karena kunci pertumbuhan kredit adalah bagaimana meningkatkan daya beli masyarakat," ujar Jahja di acara Indonesia Knowledge Forum V di Jakarta, Kamis (6/10/2016).

Selain itu, Jahja memperkirakan, di akhir tahun ini, perbankan akan menghadapi berbagai tantangan, salah satunya seperti tingginya rasio kredit bermasalah atau (non performance loan/NPL).

Rasio NPL itu kata Jahja datang dari debitur di sektor komoditas, tambang, alat berat dan bisnis tongkang. "Beberapa sektor kurang bagus, itu akan menyumbang peningkatan rasio kredit bermasalah," terang Jahja.

Pada semester pertama 2016, BBCA melaporkan rasio NPL mencapai 1,4 persen, angka ini meningkat dibandingkan 0,7 persen pada periode yang sama tahun 2015.

Dalam laporan kinerja keuangannya, BCA melaporkan rasio NPL gross pada akhir Juni 2016 mencapai 1,4 persen.

Sementara itu, pada akhir Juni dan Desember 2015 rasio NPL gross mencapai 0,7 persen. Adapun rasio NPL net pada akhir Juni 2016 mencapai 0,4 persen. Pada akhir Juni dan Desember 2015 lalu, rasio NPL net mencapai 0,2 persen.

Jahja menyebut, peningkatan NPL perseroan tersebut sejalan dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Namun, rasio NPL tersebut masih dalam tingkat yang dapat ditoleransi. Pada semester I 2016, BCA membentuk cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) sebesar Rp 2 triliun untuk mempertahankan kecukupan kerugian penurunan nilai aset keuangan.

Per Juni 2016, rasio cadangan terhadap total kredit bermasalah tercatat sebesar 193 persen.

Terkait kinerja perusahaan, penyaluran kredit BBCA tercatat sebesar Rp 387 triliun pada akhir Juni 2016. Capaian ini meningkat sebesar 11,5 persen secara tahunan dibandingkan Rp 347,1 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Peningkatan penyaluran kredit didorong oleh penyaluran kredit korporasi yang tumbuh 19,6 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp 135,4 triliun.

Adapun kredit komersial dan UKM dilaporkan meningkat 6,5 persen (yoy) menjadi Rp 146,5 triliun. Sementara itu, kredit konsumer tercatat tumbuh 9,1 persen (yoy) menjadi Rp 105,2 triliun.

Kompas TV Pertumbuhan Ekonomi 2016 Diprediksi Hanya 5%
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Whats New
Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKM Pundi Mataran Pati

OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKM Pundi Mataran Pati

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com