Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Harapan Bos Petrokimia Gresik Terhadap Industri Batik Nasional

Kompas.com - 07/10/2016, 05:52 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com – PT Petrokimia Gresik (PG), produsen pupuk di Jawa Timur, meneken kerja sama dengan asosiasi pengrajin batik pada Kamis (6/10/2016) lalu.

Kerja sama ini sebagai dukungan perusahaan terhadap upaya pelestarian budaya dan mendorong kemajuan batik nasional, khususnya di Jawa Timur.

PT Petrokimia Gresik (PG) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Ketua Yayasan Batik Indonesia (YBI) Jultin Ginanjar Kartasasmita dan Ketua Asosiasi Pengrajin Batik Jawa Timur (APBJ) Putu Sulistiani.

“Maksud dan tujuan nota kesepahaman itu adalah, para perajin batik yang tergabung dalam asosiasi bisa dijadikan mitra binaan PG, berdasarkan rekomendasi dari asosiasi batik,” tutur Direktur Utama PG Nugroho Christijanto, Kamis (6/10/2016).

Menurut Nugroho, batik telah diakui oleh PBB melalui UNESCO sebagai salah satu warisan budaya dunia asli dari Indonesia. Pengakuan dunia ini ditetapkan pada 2 Oktober 2009, di mana momen tersebut langsung ditetapkan oleh pemerintah sebagai Hari Batik Nasional.

“Dan sejak saat itu, perkembangan batik di Indonesia semakin pesat dan sangat menggembirakan. Bahkan, banyak desainer fashion dunia menggunakan batik sebagai bahan rancangan busana mereka. Jadi, langkah ini harus kita dukung bersama,” ungkapnya.

Ia pun mengungkapkan, dalam hal ini pemerintah bersama dengan berbagai pihak, harus bersatu padu untuk membentuk wadah pelaku industri batik, dalam rangka untuk mengenalkan dan memasarkan produk batik karya anak bangsa.

Menurut dia, keindahan terhadap batik nasional harus terus dijaga kelestariannya, karena setiap daerah memiliki karakter dan corak batik yang berbeda-beda. Sehingga, karakter dan corak batik di masing-masing daerah mempunyai keunggulan serta daya tarik tersendiri.

“Harapan kami, keunggulan dan daya tarik batik daerah ini dapat ditonjolkan, sehingga bisa dilirik oleh pembeli, baik pembeli yang ada di dalam maupun luar negeri,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com