Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Pangkalpinang: Pertumbuhan Inflasi Sesuai Target

Kompas.com - 07/10/2016, 06:00 WIB
Heru Dahnur

Penulis

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Sejalan dengan perkiraan Bank Indonesia (BI), Indeks Harga Konsumen (IHK) Kepulauan Bangka Belitung pada September 2016 mencatat inflasi sebesar 0,17 persen. Angka tersebut lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 0,39 persen.

“Inflasi bulan September sesuai target seiring dengan membaiknya pasokan dan rendahnya permintaan,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Bayu Martanto, Kamis (6/10/2016).

Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK secara year to date (ytd) dan tahunan (yoy) masing-masing mencapai 4,58 persen dan 4,27 persen.

Inflasi di Kepulauan Bangka Belitung pada September 2016 bersumber dari inflasi Kota Pangkalpinang yaitu sebesar 0,64 persen, dimana inflasi tersebut lebih rendah dari bulan sebelumnya. Secara tahunan Kota Pangkalpinang mengalami inflasi sebesar 5,82 persen (yoy) atau 5,49 persen (ytd).

Di lain pihak, Kota Tanjungpandan mengalami deflasi sebesar 0,68 persen atau secara tahunan mengalami inflasi sebesar 1,53 persen (yoy) atau 2,94 persen (ytd).

Berdasar kelompok komponen, inflasi pada bulan ini bersumber dari kelompok inti yang mengalami inflasi sebesar 0,44 persen atau secara tahunan mencapai 3,84persen (yoy).

Kelompok volatile food pada bulan September 2016 mengalami deflasi sebesar 0,04 persen atau secara tahunan mengalami inflasi sebesar 3,46 persen (yoy).

Deflasi volatile food disumbangkan oleh bawang merah, daging ayam ras, wortel dan sawi hijau.

Sedangkan kelompok administered price mengalami deflasi sebesar 0,36 persen atau secara tahunan inflasi 5,97 persen yang didorong oleh penurunan tarif harga angkutan udara.

Secara umum, penyumbang inflasi pada bulan September 2016 antara lain disebabkan oleh kenaikan tarif harga pulsa ponsel, rokok kretek filter, tenggiri, udang basah dan cabai merah.

Tekanan inflasi di bulan Oktober 2016 diperkirakan menurun namun masih perlu mendapatkan perhatian.

Beberapa risiko inflasi diperkirakan dipicu gagal panen beberapa komoditas hortikultura seperti bawang merah dan cabai akibat tingginya curah hujan. Potensi kenaikan cukai rokok juga diprediksi menyumbang angka inflasi.

Kompas TV Isu Kenaikan Harga Rokok Menyumbang Inflasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com